Jumat, 29 Maret 2024

Kabar Gembira Untuk Pelaku UMKM, Suku Bunga KUR Turun

Berita Terkait

batampos.co.id – Kebijakan penurunan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) tinggal sebulan lagi.

Kalangan pengusaha menyambut baik kebijakan tersebut karena dianggap dapat mengangkat potensi berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Batam.

Sebelumnya, pemerintah menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari tujuh persen menjadi enam persen mulai 1 Januari 2020.

Selain itu, total plafon KUR juga naik 35,7 persen dari Rp 140 triliun menjadi Rp 190 triliun.

“Harapan kita memang turunnya KUR ini dapat menggerakkan roda usaha UMKM lebih kencang lagi,” kata Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid, Rabu (4/12/2019).

Terlebih lanjutnya, bersamaan dengan turunnya suku bunga KUR, diikuti dengan naiknya plafon untuk KUR mikro.

“Hal ini tentu akan sangat berarti bagi pengemba-ngan usaha, terutama usaha mikro,” jelasnya.

Dengan berkembangnya UMKM, maka penyerapan terhadap tenaga kerja dapat lebih tinggi lagi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 yang lalu menunjukkan, UMKM mampu menyerap 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

Deretan lapak pedagang UMKM yang berjualan di depan kawasan sign board Welcome to Batam di Batam Centre, beberapa waktu lalu. Saat ini suku bunga KUR bagi pelaku UMKM turun menjadi enam persen yang sebelumnya ditetapkan tujuh persen. Foto: Dokumentasi batampos.co.id

“Jika UMKM ini terus didorong dan diperhatikan oleh pemerintah, maka kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja akan semakin baik lagi,” ungkapnya.

Sedangkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepri, Iwan M Ridwan, mengatakan, KUR merupakan komponen penting dalam rangka mendorong penguatan UMKM.

“Kami menggandeng perbankan yang menyalurkan KUR. Kami dorong agar penyalurannya menyasar UMKM yang belum memperoleh dana KUR,” paparnya.

OJK telah beberapa kali menggelar acara yang mengundang perbankan dan pelaku UMKM untuk lebih mengenal mengenai KUR dan juga pembiayaan ultra mikro (UMI).

Dalam acara-acara itu, ada juga penyaluran dana KUR dan UMI dalam jumlah yang cukup signifikan.

“Hingga September 2019, sudah tercapai Rp 588 miliar dengan 14.279 debitur,” ung-kapnya.

Ketua Perhimpunan Bank Swasta Nasional (Perbanas) Kepri, Daniel Samzon, juga mengapresiasi dengan kebijakan ini.

“Waktu saya hadiri Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019 di Jakarta, Presiden bilang UMKM harus disupport oleh perbankan supaya bisa dapat modal mikro,” ucapnya.

Maka setelah itu, terbitlah kebijakan ini. Daniel melihat jika kebijakan ini berjalan konsisten, maka dapat mendorong pengembangan UMKM hingga mampu mencapai taraf internasional.

“Banyak manfaat yang diterima, tapi harus ada perhatian khusus dari pemerintah. Selain bantuan KUR, pemerintah harus juga mendorong agar bagaimana UMKM bisa bankable agar bisa memenuhi syarat perbankan, kemudian lebih tertata dalam packaging,” ujarnya.

Di Batam sendiri, Daniel mengatakan bank-bank yang memberikan KUR rata-rata bank milik pemerintah, seperti BRI, BNI dan lain-lain.

“Sedangkan bank swasta itu ditunjuk pemerintah untuk ikut menyalurkan KUR seperti BJB, Bank Riau Kepri dan lainnya,” pungkasnya.(leo)

Update