Jumat, 29 Maret 2024

Tingkatkan Keandalan Suplai, ATB Lakukan Pekerjaan di Beberapa Area

Berita Terkait

Guna meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas suplai ke pelanggan, ATB secara berkala melakukan pekerjaan penguatan suplai. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari investasi ATB, seiring tingginya kebutuhan air bersih di pulau Batam.

Maria Jacobus, Head of Corporate Secretary ATB mengatakan, ATB tetap mengutamakan pelayanan prima melayani kebutuhan air bersih. Meski secara konsesi ATB akan berakhir pada November 2020. Rangkaian pekerjaan penguatan suplai dilakukan guna menyesuaikan kebutuhan pelanggan.

“ATB tetap memberikan pelayanan prima pada pelanggan, meski memasuki masa akhir kontrak pengelolaan air bukan jadi tujuan utama kami. Menjaga suplai air ke pelanggan jadi prioritas ATB, salah satunya mengupgrade jaringan suplai ke pelanggan,” ujar Maria, Jumat (6/12).

Setiap tahunnya, pekerjaan penguatan suplai dilakukan bertujuan memperkuat suplai ke beberapa wilayah yang belum mendapat suplai dengan maksimal. Mulai dari program rekonfigurasi rezim suplai, pekerjaan interkoneksi jalur transmisi, hingga penguatan di sejumlah Instalasi Pengolah Air (IPA)

“Pekerjaan berkala yang kami lakukan adalah untuk pelanggan, termasuk penambahan dan penguatan jaringan pipa pelanggan yang ada di area hilir atau area ujung IPA,” jelas Maria.

Program penguatan suplai yang dilakukan ATB tersebar dibeberapa wilayah di Batam, mulai dari Batam Centre, Sungai Panas, Tiban, Mukakuning, Duriangkang hingga wilayah Batu Aji.

Tidak hanya itu, ATB tetap mengeluarkan biaya investasi miliaran rupiah untuk meningkatkan keandalan suplai. ATB juga terus berkomitmen mendukung program pembangunan infrastruktur yang tengah digalakkan pemerintah.


ATB lakukan sejumlah pekerjaan penguatan suplai di beberapa area.

“Pembangunan di Batam sedang ditata dengan baik, ATB mendukung kegiatan peningkatan infrastruktur. Terlebih pipa ATB juga bagian infrastruktur strategis untuk keberlangsung air bersih bagi masyarakat,” tambah Maria

Sementara itu, proyek perbaikan jaringan pipa distribusi terus disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan saat ini. Penguatan jaringan yang dilakukan ATB secara bertahap, bagian dari pelayanan ATB mempersiapkan kebutuhan air bersih.

Sekaligus menjawab tantangan area kritis yang masih terdapat di beberapa wilayah di Batam. Dari total pelanggan sekitar 289 ribu lebih, sekitar satu persennya masih mengalami kendala pada suplai air.

“Hal ini diharapkan bisa memberikan dampak suplai yang lebih baik yang dilakukan secara bertahap. Mengingat pekerjaan dilakukan tersebar di beberapa wilayah pelanggan. Sejumlah wilayah sudah mendapatkan peningkatan suplai dan kualitas air ke pelanggan, termasuk melakukan efisiensi dari faktor kebocoran air,” harapnya

Lebih dari itu, ATB tidak semata-mata memperhatikan keuntungan bisnis. ATB juga memiliki tanggung jawab moral memberikan keandalan pelayanan. Setelah 24 tahun memberikan yang terbaik bagi Batam, ATB tak ingin kualitas layanannya turun, walaupun di penghujung konsesi.

“Pelanggan tidak perlu khawatir, karena kami komitmen akan tetap memberikan pelayanan optimal sampai akhir. Bahkan, kami tidak akan ragu-ragu keluar uang, walaupun secara bisnis tidak menguntungkan,” jelasnya.

Isu keterbatasan sumber daya air hendaknya juga mendapat perhatian serius dari semua pihak. Menurutnya, cadangan air baku di Batam saat ini sudah tinggal 10 persen, atau 350 liter per detik. Padahal, pertumbuhan sambung baru terus bergerak cepat setiap bulannya .

“Sebulan ATB menerima sekitar 800 permintaan sambung baru, atau setara dengan 200 liter perdetik setiap tahunnya. Dengan asumsi tersebut, maka cadangan air baku yang ada sekarang hanya bisa bertahan kurang dari 2 tahun lagi,” tambah Maria

Komitmen pembangunan ekonomi di Batam harus terus diselaraskan dengan pembangunan ekologi. Jika tidak daya dukung dan daya tampung Batam berpotensi terus tergerus, sehingga daya saing kawasan juga menurun. (*)

 

Update