Kamis, 25 April 2024

Harga Sayuran Naik, Ikan Juga Terbatas di Pasar

Berita Terkait

batampos.co.id – Wilayah Batam dan Kepri pada umumnya tengah dilanda cuaca buruk. Akibatnya, tak banyak nelayan yang berani melaut, hingga berimbas kepada stok ikan yang ada di pasaran.

Seperti di Pasar Botania I, Batam Kota, beberapa pedagang mengaku tak menjual ikan seperti kakap, selar, dan lainnya. Itu karena pasokan jenis ikan tersebut berkurang.

“Yang ada hanya ikan benggol, kembung sama ikan air tawar saja,” ujar Herman, penjual ikan di Pasar Botania I, Senin (9/12/2019).

Dia mengatakan, kondisi tersebut lantara angin utara yang terjadi di perairan sekitar Batam.

Ditambah lagi, efek siklon Kammuri yang menerjang Kepri hampir satu pekan belakangan ini.

Stok ikan menipis di lapak penjual ikan di pasar Botania 1, Batam Centre, Batam. Hal ini disebabkan musim utara yang menyebabkan angin kencang sehingga nelayan enggan untuk ke laut mencari ikan. Foto:JawaPos.com)

“Anginnya kencang, nelayan enggak melaut makanya ikan enggak ada,” ucapnya.

Tak hanya ikan, cuaca buruk juga mempengaruhi harga sayuran hijau. Saat ini, harga sayur hijau seperti kangkung, bayam dan sawi dijual di atas harga normal.

“Saya jual Rp 12 ribu sampai 16 ribu per kg. Bahkan untuk jenis sawi pinang, saya jual Rp 22 ribu per kg,” kata Maesarah, pedagang sayur.

Dia mengatakan, tingginya harga tersebut lantaran pasokan sayuran hijau cukup sedikit. Musim hujan ini, banyak petani yang tak panen karena sayur mudah rusak.

“Cuaca lagi enggak bagus, petani banyak yang gagal panen,” ungkapnya.

Harga sayur hijau, lanjutnya, memang sangat dipengaruhi oleh cuaca. Maka tak heran jika harganya selalu naik turun bergantung pada kondisi cuaca.

“Paling enggak stabil harganya. Kadang mahal kadang murah,” sebutnya.(yui)

Update