Jumat, 19 April 2024

34 Ibu Hamil di Batam Positif HIV

Berita Terkait

batampos.co.id – Sebanyak 34 ibu hamil positif terkena human immunodeficiency virus (HIV) sepanjang 2019.

Hasil ini didapatkan dari 6.670 ibu hamil yang menjalani Prevention Mother To Child (PMTCT) di puskesmas.

“Sekarang kan ibu hamil wajib menjalani tes HIV/AIDS. Hal ini untuk mencegah penularan ke bayi, jadi langkah pencegahan dini,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, Didi Kusmarjadi, Selasa (10/12/2019).

Kata dia, pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV.

Kemudian berdasarkan Permenkes 51/2013 tentang pedoman Pencegahan HIV, Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 1 Tahun 2013 tentang Layanan Pencegahan dan Penularan HIV dari Ibu ke Anak.

Didi menyebutkan, kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan diri harus ditingkatkan lagi. Hal ini untuk menyelamatkan bayi dari virus dan tidak tertular.

Ilustrasi. Jawa Pos

“Target kami pasti lebih banyak dari itu. Kadang ada juga yang menolak menjalani tes, namun setelah dijelaskan mereka biasanya mau menjalani tes,” ujarnya.

Ibu hamil yang positif HIV, biasanya diminta untuk membawa suami untuk menjalani pemeriksaan juga.

“Kalau mereka sadar akan kesehatan harusnya mau. Namun kami tidak bisa memaksa juga. Jadi hanya dianjurkan (suami) untuk diperiksa,” terangnya.

Ibu hamil yang positif ini akan diberikan obat berupa antiretroviral (ARV). Obat tersebut berfungsi untuk perlindungan kepada bayi saat dalam kandungan.

Selain kata dia, ibu hamil yang positif HIV disarankan untuk melahirkan secara sesar.

Kata dia, risiko bayi tertular dalam kandungan memang rendah. Namun ketika proses melahirkan normal bayi sangat rentan tertular.

“Makanya kami sarankan untuk tidak normal. Ini untuk menyelamatkan bayi juga,” sebutnya.

Didi menyebutkan, ibu rumah tangga berisiko tinggi terinfeksi HIV. Salah satu faktornya adalah suami pernah melakukan hubungan seksual dengan wanita lain.

“Karena gonta-ganti pasangan. Jadi dampaknya ke istri. Jadi mereka masuk dalam kategori yang berisiko tinggi untuk terkena HIV,” bebernya.

Untuk itu, Didi mengimbau kepada warga untuk rajin memeriksakan kesehatan, terutama bagi mereka yang pernah melakukan hubungan seks.

“Di puskesmas ada tes nya. Jadi langsung saja periksakan diri agar bisa mendapatkan penanganan lebih dini,” imbaunya.(yui)

Update