batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam mengubah arah kebijakannya soal penetapan kuota rokok dan minuman beralkohol (mikol).
“Problem sekarang ada kuota lebih dan sebagainya. Kita tutup ruang kuota yang tak akurat tersebut,” kata Deputi III BP Batam, Sudirman Saad, di Gedung BP Batam, Selasa (10/12/2019) pagi.
Sudirman mengungkapkan, Batam memiliki 2.898 jenis HS-Code barang. Satu HS-Code memiliki lima hingga 10 jenis barang.
Dengan kata lain, ada sekitar 15 ribu jenis barang yang berlalu lalang di Batam. Kuotanya ditetapkan oleh BP Batam termasuk rokok dan mikol. Jumlahnya akan dibatasi dan disesuaikan dengan kebutuhan nilai yang akurat.
Sebagai metode baru, Sudirman mengatakan BP akan mengundang seluruh importir dalam waktu tiga atau empat bulan sebelum memasuki tahun baru.
Dalam pertemuan tersebut, BP akan meminta importir untuk mengisi sebuah formulir yang terdiri dari lima kolom.
Lima kolom tersebut berisi keterangan-keterangan antara lain jenis HS-Code, volumen, waktu impor, penggunanya dan nilainya.
“Formulir diisi teman-teman pelaku usaha. Nanti akan dikompilasikan dan setelah itu akan ada rapat akbar untuk tentukan kuota,” jelasnya.
“Penentuan nanti juga akan libatkan Kadin dan Badan Pusat Statistik (BPS),” ujarnya lagi.
2.898 HS-Code ini kata dia, akan berpangkal pada kuota induk yang disusun BP Batam. Pengumuman kuota induk yang juga kuota seluruh barang akan diumumkan setiap Januari.
Pengumuman ini bisa dilihat di website sistem informasi keluar masuk barang (SIKMB) milik BP Batam.
Selain menyederhanakan proses penetapan kuota, BP juga akan menetapkan rangking kepada importir yang yang memenuhi kriteria penetapan kuota.
“Ada penilaian. Perusahaan impor dapat kriteria. Kalau bintang lima artinya semua kriteria terpenuhi. Dan dalam sistemnya, importir bintang lima akan dapat antrian lebih cepat,” ungkapnya.
Sebelumnya, pengajuan kuota dilakukan secara langsung lewat SIKMB, tanpa ada semacam pertemuan-pertemuan atau pengisian formulir.(leo)