Jumat, 19 April 2024

Pemko Batam Carikaan Tempat Relokasi Untuk Warga yang Terdampak Longsor di Bengkong

Berita Terkait

DK PBB Bahas Keanggotaan Penuh Palestina

Batam Segera Miliki Premium Outlet

batampos.co.id – Pemko Batam akan merelokasi pemilik rumah yang terdampak longsor di Blok A5 Nomor 33, RT 01, RW 04, Kampung Belimbing, Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyebutkan, pihaknya kini tengah melakukan dialog dengan para pemilik rumah agar mau direlokasi di tempat yang lebih aman.

“Kami minta mereka setujui relokasi. Saya tugaskan pak camat cari tempat di Bengkong Sadai atau Seranggon, ada tidak atau peluang. Sambil kami koordinasikan dengan BP Batam,” kata Amsakar saat meninjau lokasi, Selasa (10/12/2019).

Ia menyebutkan ada lima rumah yang retak, sementara itu berdasarkan analisis di lapangan setidaknya ada lima rumah lain yang harus direlokasi.

Karena seiring waktu ditakutkan akan terdampak longsor tambahan dan juga terdampak kegiatan penanganan kelak.

“Dengan warga memang masih dirembuk. Kami minta RT RW beri pemahaman warga, ini bermasalah tidak hanya (rumah-rumah) yang di atas tapi akan terdampak dengan yang di bawah. Ini semua demi kemaslahatan mereka juga,” imbuhnya.

Ia mengatakan kini warga sebagian memilih untuk tinggal di rumah keluarganya. Agar penanganan dapat berjalan cepat, Amsakar meminta RT RW bertindak cepat berdialog dengan warga.

“Saya sendiri akan dialog setelah ada bayangan tentang relokasi,” jelasnya.

“Setelah ke lokasi ini baru kami ketahui, kondisinya tidak sederhana, alat susah masuk makanya perlu relokasi dulu,” katanya lagi.

Kepala DBM SDA Batam, Yumasnur, bersama Kepala Diperkimtan Batam, Eryudhi Apriadi, dan Camat Bengkong M Tahir turun meninjau lokasi tanah yang longsor di Kampung Belimbing, Bengkong, Senin (9/12/2019). Foto: Cecep Mulyana/batam pos.co.id

Setelah kepastian relokasi dilakukan, pihaknya akan melanjutkan dengan kegiatan penganggaran serta penanganan lokasi.

Perihal ini akan melibatkan Dinas Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pertamanan (Disperkimtan) dan dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBM SDA).

“Relokasi itu penting agar dapat ditangani. Saya khawatir ada korban lebih lanjut,” imbuhnya.

Amsakar juga mengimbau agar warga yang bermukim di lokasi yang serupa dengan lokasi tersebut agar dapat berhati-hati.

“Bahkan lebih baik jangan tinggal sementara ataupun permanen pada wilayah yang dampak bencananya besar,” katanya.

Pantauan Batam Pos, lokasi pemukiman liar (ruli) ini memang berada di ketinggian. Saat hujan memang sangat rawan longsor.

Amsakar menilai penanganan ruli memang tidak mudah dan butuh waktu yang lama.

Salah satu yang kini pihaknya untuk menampung dan mencegah ruli berkembang yakni dengan mengajukan 15 twin blok rusun ke pemerintah pusat. Lahan yang akan digunakan yakni di bilangan Kabil.

“Cerita ruli ini memang masih panjang,” ujarnya.

Kepala Disperkimtan Batam, Eryudhi Apriadi, mengatakan, pada prinsipnya ruli tidak diperbolehkan.

Secara bertahap Pemko Batam tengah melakukan penataan dan mencegah ruli tidak terus berkembang.

“Data terakhir ruli 33 ribu, verifikasi yang kami lakukan by name by adres untuk mencegah ruli baru masih berjalan,” katanya.(iza)

Update