Rabu, 24 April 2024

Bangkok Bank Akuisisi Bank Permata di Indonesia

Berita Terkait

batampos.co.id – Bangkok Bank Public Company Limited (“Bangkok Bank” atau “Bank”) Kamis, (12/12/2019) mengumumkan telah menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat dengan Standard Chartered Bank (“Standard Chartered”) dan PT Astra International Tbk (“Astra”) untuk mengakuisisi total 89,12% kepemilikan sahamnya di PT Bank Permata Tbk (“Permata”) di Indonesia (“Transaksi”).

Transaksi diharapkan akan selesai pada tahun 2020. Bangkok Bank mengantisipasi penawaran tender wajib (mandatory tender offer) untuk sisa 10,88% saham di Permata setelah merampungkan akuisisi saham kepemilikan sebesar 89,12%.

Transaksi akan dilaksanakan berdasarkan penilaian yang disepakati sebesar 1,77 kali lipat dari nilai buku Permata (yang masih akan disesuaikan).

Hal ini menyiratkan bahwa berdasarkan nilai buku Permata pada 30 September 2019, harga pembelian indikatif Rp 1.498 per saham dan nilai transaksi indikatif Rp37.430.974 juta (sekitar US$ 2.674 juta atau 81.017 juta THB)1 untuk 89,12% saham dan Rp 42.001.080 juta (sekitar US $ 3.000 juta atau 90.909 juta THB)1 untuk kepemilikan 100,0% saham. Harga yang harus dibayar oleh Bank untuk kepemilikan 89,12% saham di Permata akan difinalisasikan berdasarkan 1,77 kali lipat dari nilai buku Permata (yang masih akan mengalami beberapa penyesuaian), sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan terakhir yang diterbitkan Permata sebelum penyelesaian Transaksi.

Penyelesaian Transaksi tunduk pada sejumlah kondisi sebelumnya termasuk persetujuan regulator dari Bank of Thailand dan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) serta persetujuan rapat umum pemegang saham Bangkok Bank.

Akuisisi ini akan dibiayai melalui perpaduan sumber daya internal dan kegiatan pendanaan rutin Bangkok Bank. Akuisisi ini diharapkan akan menambah keuntungan per saham (earnings per share) dan pengembalian ekuitas (return on equity) Bangkok Bank segera setelah proses akuisisi selesai. Posisi modal Bank juga diperkirakan akan tetap kokoh setelah penyelesaian Transaksi.

Bangkok Bank adalah bank Thailand dengan jaringan internasional paling luas, yang hadir di 14 negara dengan pinjaman internasional melalui jaringan ini menyumbang 17% dari total pinjaman Bank. Selama bertahun – tahun, Bangkok Bank telah mengadopsi strategi menghubungkan kawasan Asia untuk mendukung klien melakukan ekspansi ke luar negeri, dan jaringan internasional Bangkok Bank telah menjadi faktor penting dalam keberlanjutan pertumbuhan bisnisnya.

ilustrasi

Permata adalah salah satu bank komersial terkemuka di Indonesia, dengan eksistensi yang solid dan mencakup berbagai segmen pelanggan. Dengan waralaba ritel terkemuka dan kemampuan digital terbaik di kelasnya, serta dipimpin oleh tim manajemen berpengalaman, Permata siap untuk tumbuh pasca restrukturisasi yang telah diselesaikan. Akuisisi Permata selanjutnya akan memperkuat komitmen Bangkok Bank kepada Indonesia, yang telah hadir di Nusantara sejak tahun 1968, serta mengukuhkan posisi Bangkok Bank sebagai pemain regional dengan pijakan yang kokoh di Thailand dan Indonesia, yang adalah dua pasar terbesar di ASEAN.

Piti Sithi-Amnuai, Chairman Bangkok Bank, mengatakan, “Ekspansi internasional adalah strategi utama kami. Indonesia khususnya adalah fokus utama bagi kami, karena Indonesia adalah salah satu ekonomi utama yang tumbuh paling cepat di Asia dengan fundamental makroekonomi yang sangat mendukung, demografi yang menguntungkan, dan dengan peningkatan integrasi regional ASEAN.”

Chartsiri Sophonpanich, Presiden Bangkok Bank, mengatakan, “Berdasarkan pengalaman langsung kami di Indonesia dan pemahaman mendalam tentang sektor perbankan, kami meyakini bahwa sektor perbankan Indonesia siap untuk terus tumbuh dan tetap mempertahankan marjin yang sehat. Permata menawarkan platform kokoh yang melengkapi tujuan strategis kami, termasuk jaringan distribusi yang luas, merek ritel yang kuat, serta kecanggihan kemampuan digital. Kami sangat menanti kesempatan untuk dapat bekerja sama dan mendukung manajemen dan karyawan Permata agar dapat terus mengalami peningkatan ke tingkat berikutnya.”

Bagi Permata, yang saat ini merupakan bank terbesar ke-12 di Indonesia berdasarkan total aset, akuisisi oleh Bangkok Bank akan mendorong pemanfaatan keahlian Bangkok Bank dalam perbankan korporasi dan UKM, jaringan dan hubungan yang solid dengan perusahaan-perusahaan papan atas di kawasan Asia, serta keahlian produk lintas batas dan sektoral. Bangkok Bank akan terus mendukung nasabah Permata dengan memberikan produk dan layanan berkualitas tinggi dan mempromosikan inklusi keuangan dan literasi keuangan. Bank juga berkomitmen untuk mendukung korporasi dan UKM lintas industri (termasuk sektor pertanian dan otomotif) dalam mencapai tujuan bisnis mereka.

Sophonpanich menambahkan, “Terdapat peluang nyata sinergi antara kedua platform. Dengan kehadiran kami yang luas di Asia, Bangkok Bank akan menciptakan kapasitas lintas-batas di pasar-pasar utama Asia kepada para klien Permata; hal yang akan menjadi penting mengingat meningkatnya integrasi regional, di kawasan ASEAN dan wilayah Tiongkok Raya. Saya juga sangat senang melihat Astra tetap mendukung kelanjutan kerjasama bisnis yang sudah ada antara Permata dan Astra Group dalam beragam platform dan produk.”

Bangkok Bank Public Company Limited, berdiri pada tahun 1944, adalah salah satu bank regional terkemuka di Asia Tenggara dan bank terbesar di Thailand berdasarkan deposito dan ekuitas pemegang saham. Bangkok Bank memiliki lebih dari 17 juta rekening nasabah dan hampir 1.200 cabang di seluruh Thailand dengan total aset US$ 105 miliar per 30 September 2019. Bangkok Bank berkomitmen untuk mendukung berbagai bisnis melalui jaringan domestik dan internasionalnya, dari UKM hingga korporasi besar, di sektor-sektor seperti pertanian, otomotif, manufaktur, dan rantai pasokan. Secara internasional, Bangkok Bank memiliki jaringan cabang luar negeri terbesar di antara bank Thailand manapun, dengan 31 lokasi di luar negeri di 14 negara, termasuk Tiongkok, Kamboja, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Taiwan, Vietnam, Inggris, dan Amerika Serikat.

Update