Kamis, 18 April 2024

Bubuk Abate Menipis di Puskesmas, Penyebabnya…

Berita Terkait

batampos.co.id – Memasuki musim hujan, permintaan abate atau obat untuk mengontrol perkembangan jentik nyamuk di wadah penampungan air, mengalami peningkatan.

Obat untuk membunuh berkembangnya jentik nyamuk aedes aegypti itu ramai diminta masyarakat karena khawatir penampungan air mereka menjadi sarang nyamuk.

”Memang banyak permintaan, makanya beberapa puskesmas mengalami kekosongan abate ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, Didi Kusmarjadi, Jumat (13/12/2019).

Menurut Didi, wajar kalau permintaan meningkat. Terutama, warga yang memiliki bak penampungan air cukup besar.

Selama ini, lanjutnya, saat tim turun memang banyak ditemui jentik nyamuk di bak penampungan air.

”Setiap ada korban positif, pasti kami langsung turun. Saat itu, semua dicek, termasuk penampungan air,” jelasnya.

Petugas puskesmas mengecek jentik nyamuk di bak mandi rumah warga di Tanjunguma, Lubukbaja, beberapa waktu lalu. Foto: Dinkes Batam untuk Batam Pos

Hasilnya, mereka menemukan jentik nyamuk berkembang di penampungan dan menyebabkan adanya korban demam berdarah dangue (DBD).

Penaburan bubuk abate di penampungan air ini bisa mencegah jentik nyamuk berkembang.

Ia menyebutkan, curah hujan masih akan terus berlanjut bulan ini. Untuk itu, warga diminta waspada dan menjaga lingkungan mereka.

”Seperti mengecek benda-benda yang bisa menampung air dan berpotensi sebagai sarang nyamuk. Kayak botol, pot bunga dan wadah lainnya,” jelasnya.

Mengenai stok abate, Didi mengungkapkan, masih ada. Nanti puskesmas yang kehabisan stok akan dikirim lagi stok abatenya.

Ia menjamin obat ini tidak boleh kosong. Terutama, memasuki musim hujan. Warga bisa meminta abate di puskesmas terdekat, jika memang membutuhkan.

”Abate ditaburkan di bak penampungan air bersih. Untuk jentik nyamuk yang ada di selokan, itu bukan aedes aegypti,” jelasnya.

Nyamuk aedes itu lanjutnya, hidup dan berkembang di air bersih.(yui)

Update