Rabu, 24 April 2024

Antispasi Calo, Polisi: Petugas PELNI Harus Teliti

Berita Terkait

batampos.co.id – Kapolsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP), AKP Syaiful Badawi, mengimbau masyarakat Batam yang melaksanakan mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) agar tidak membeli tiket PELNI melalui calo.

Ia memastikan stok tiket masih tersedia hingga akhir tahun.

“Tiket itu tidak habis, tetapi dijual pihak PELNI dengan bertahap. Jadi jangan terpengaruh isu-isu yang tidak pasti, sehingga membeli tiket ke calo,” tegas Badawi, Minggu (15/12/2019).

Dia menjelaskan, keberadaan calo di pelabuhan memang kerap ditemui jelang perayaan hari besar.

Seperti Lebaran, Natal, dan tahun baru. Calo tersebut bisa mengambil keuntungan Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per tiket.

Para penumpang saat turun dari kapal PT Pelni. Kapolsek KPPP, AKP Syaiful Badawi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membeli tiket melalui calo dan meminta petugas PELNI untuk lebih teliti saat memberikan tiket kepada calon penumpangnya. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

Modusnya, kata Syaiful, calo membeli tiket dengan menggunakan identitas atau Nomor Induk Kependudukan (NIK) milik rekan atau keluarganya.

“Jadi saat tiket dijual bertahap, beberapa di antara mereka (calo) langsung membeli, sehingga penumpang yang membutuhkan tidak dapat tiket,” kata Badawi.

Badawi menegaskan, akan menindak seluruh calo yang berada di pelabuhan. Selain itu, ia menghimbau pihak PELNI untuk lebih teliti dalam memeriksa identitas penumpang.

“Sebenarnya kalau lebih teliti, pihak PELNI bisa langsung mengetahuinya. Karena data tiket dengan penumpang berbeda. Jadi pengawasannya saja yang perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Badawi juga mengimbau kepada pihak pengelola jasa transportasi laut untuk berhati-hati saat berlayar. Mengingat beberapa hari ini cuca buruk dan gelombang laut tinggi.

“Kami sudah berkoodinasi dengan transportasi laut antarpulau agar meningkatkan kewaspadaan,” tuturnya.

Dalam mengantisipasi datangnya cuaca buruk seperti gelombang tinggi yang seketika bisa terjadi, pihaknya tetap mengacu pada imbauan yang dirilisn Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Batam yang setiap hari.

“Jika BMKG melarang, lebih baik jangan berangkat dulu,” tuturnya.(opi/gie)

Update