Jumat, 29 Maret 2024

Najib Kembali Bersumpah Laknat

Berita Terkait

batampos.co.id – Goldman Sachs bakal mengaku bersalah. Perusahaan finansial global terkemuka asal New York itu juga mau membayar sekitar USD 2 miliar atau setara Rp 27,9 triliun pada Departemen Kehakiman (DoJ) Amerika Serikat (AS). Itu merupakan uang denda terkait skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB), dana investasi jangka panjang milik pemerintah Malaysia. Dengan begitu, penyelidikan kriminal pada mereka akan dihentikan.

The Wall Street Journal mengungkapkan, yang bakal memberikan pengakuan bersalah bukan Goldman Sachs pusat, melainkan cabang di Asia. Mereka akan mengakui telah lalai karena mengabaikan tanda-tanda peringatan bahwa dana sejumlah USD 4,5 miliar (Rp 62,9 triliun) milik 1MDB telah dijarah. Uang itu dipakai untuk membuat film, membeli yacht, lukisan, perhiasan, dan barang-barang mewah lainnya.

Meski telah mengaku bersalah dan membayar uang ganti rugi, Goldman Sachs tidak bisa cuci tangan dengan mudah dari kasus megakorupsi itu. Mereka juga harus mau dipelototi pengawas independen terkait dengan perubahan yang mereka lakukan agar insiden serupa tak terulang. The Wall Street Journal mendapatkan informasi tersebut dari orang dalam. Namun, pihak Goldman Sachs enggan memberikan kepastian.

”Diskusi tentang resolusi masalah tersebut masih berlangsung dan berspekulasi terhadap hasilnya adalah hal yang tidak bertanggung jawab.” Bunyi jawaban juru bicara Goldman Sachs pada Agence France-Presse via surat elektronik.

1MDB mendapatkan triliunan dolar dalam serangkaian penawaran obligasi yang diperantarai Goldman Sachs. Total ada dana USD 6,5 miliar (Rp 90,86 triliun) yang berhasil mereka kumpulkan. Mantan eksekutif Goldman Sachs Tim Leissner mengaku bekerja sama dengan beberapa pihak lainnya telah menyalahgunakan dana tersebut sekitar USD 2,7 miliar (Rp 37,7 triliun).

Mantan PM Malaysia Najib Razak melakukan sumpah laknat di Masjid Jamek, Kampung Baru, Kuala Lumpur, Jumat (20/12/2019).
foto: AFP

Uang itu tidak dihabiskan sendiri, tapi didistribusikan berupa suap dan pembayaran kembali ke para pejabat peme-rintah di Malaysia dan Abu Dhabi. Termasuk di antaranya diduga mengalir ke Najib Razak, perdana menteri Malaysia ketika itu. Semua dilakukan agar kerja sama antara 1MDB dan Goldman Sachs tetap berlangsung pada masa mendatang.

Leissner sudah menyatakan diri bersalah atas dakwaan penyuapan dan konspirasi pencucian uang. Sebagai hukuman, dia dilarang bekerja di industri sekuritas seumur hidup.

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) atau Bapepam-nya AS sebelumnya hanya menyebut ada pejabat Malaysia yang terlibat. Namun, mereka tidak pernah menyebut nama mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak secara langsung. Namun, kini SEC menyebut langsung bahwa Najib ikut menikmati uang yang dialirkan Leissner. SEC mengungkapkan bahwa ada transfer dana ilegal sejumlah USD 1,3 juta (Rp 18,17 miliar) untuk membayar perhiasan yang dibeli istri Najib, Rosmah Mansor.

Kantor Kejaksaan Agung (AGC) Malaysia menyatakan bahwa mereka belum membuat dakwaan baru untuk Najib terkait dengan paparan SEC. Najib saat ini sudah dijerat dengan 42 dakwaan korupsi, pencucian uang, penyalahgunaan kekuasaan, dan beberapa dakwaan lainnya terkait 1MDB. Proses persidangan masih berlangsung.

Najib tak hanya terlibat de-ngan skandal korupsi. Belakangan ini mantan polisi Azilah Hadri menuduh Najib sebagai dalang di balik pembunuhan Altantuya Shaariibuu. Azilah adalah eksekutor pembunuhan itu dan dia dijatuhi hukuman mati. Saat ini dia sedang me-ngurus proses peninjauan kembali kasusnya.

Demi membersihkan namanya, Jumat (20/12) Najib melakukan sumpah laknat. Dia bersumpah tidak terlibat dalam pembunuhan sadis yang terjadi pada 2006 itu. Najib melakukan sumpahnya di Masjid Jamek, Kampung Baru, Kuala Lumpur, selepas salat Jumat. Dia didampingi Rosmah dan putrinya, Noor-yana Najwa Najib. Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi dan ribuan orang lainnya juga ikut menyaksikan.

Ini adalah sumpah laknat Najib kali kedua terkait pembunuhan Altantuya. Yang pertama dilakukan di salah satu masjid di Penang pada 2008. Para pendukung Najib langsung memujinya. Tapi, banyak pula yang menyebutnya mempermainkan agama.

”Najib harus berhenti membuat lelucon atas sumpah dalam Islam,” ujar pensiunan Jenderal Militer Mohamed Arshad Raji. (sha/c17/sof/***)

Update