Sabtu, 20 April 2024

Batam Hasilkan 200 Ton Sampah Plastik per Hari

Berita Terkait

batampos.co.id – Tingginya jumlah penggunaan plastik sekali pakai memicu kekhawatiran banyak pihak.

Tak terkecuali Pemko Batam. Pasalnya, plastik jadi salah satu sampah yang bakal sulit terurai dan berpotensi mengancam ekosistem kehidupan di masa mendatang.

Terlebih, jumlah sampah plastik termasuk sangat banyak di Batam, yang diperkirakan mencapai 200 ton per hari.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, meminta warga mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Hal ini bertujuan untuk menekan produksi sampah plastik di Batam.

“Plastik butuh waktu 600 tahun menyatu dengan tanah. Itu penjelasan ahli kepada saya,” ujarnya, Senin (23/12/2019).

“Maka pelan-pelan kita kembali ke era 50 tahun lalu, tidak lagi pakai plastik, kita pakai kaca lagi, pakai gelas untuk minum,” kata Rudi lagi.

Sejumlah petugas kebersihan saat membersihkan sampah plastik yang menutupi parit di kawasan Penuin Jodoh, beberapa waktu lalu. Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam mencatat 200 ton sampah plastik per hari di hasilkan warga Kota Batam. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

Kebijakan ini, kata dia, tak bisa serta merta dilakukan. Harus melalui proses sosialisasi dalam waktu tak sebentar.

Namun, untuk mewujudkannya harus ada yang memulai. Ia berencana membuat kebijakan untuk diterapkan di lingkungan Pemko Batam terlebih dulu.

Misalnya, untuk di kantor Pemko Batam agar disediakan gelas untuk minum. Begitu juga untuk wadah makanan.

“Pegawai juga bisa bawa tumbler atau botol minum ke kantor. Ini tak lain untuk kelanjutan kehidupan anak kita yang masih muda,” jelasnya.

Sehingga kata dia, plastik tidak menjadi momok bagi masyarakat Kota Batam. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozie, mengatakan, dalam satu hari rata-rata sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telagapunggur sebanyak 900 ton hingga 1.000 ton.

Diperkirakan, sedikitnya 20 persen dari jumlah itu adalah sampah plastik atau sejenis plastik. Jumlah itu sekitar 200-300 ton.

“Upaya untuk mengurangi konsumsi plastik sekali pakai sangat diperlukan. Contohnya dengan menggunakan tumbler untuk tempat minum. Atau membawa kantong belanja sendiri yang bisa dipakai berulang-ulang sehingga tidak memakai plastik terlalu banyak,” kata Herman.(rng)

Update