batampos.co.id – Penyidik senior KPK, Novel Baswedan, menyampaikan dirinya merespons positif atas upaya Polri yang sudah disampaikan di Polda Metro Jaya kemarin.
“Yang pertama merespons penangkapan itu sebagai hal yang positif,” kata dia, kemarin malam.
Namun demikian, dia juga merasa heran karena sempat ada informasi yang menyebut motif tersangka menyiram dirinya adalah dendam pribadi.
“Itu, kalau nggak lucu itu aneh menurut saya,” ujarnya.
Respons tersebut dia sampaikan lantaran informasi soal motif tersangka dinilai berbeda dengan fakta-fakta yang dia ketahui.
“Nggak sesuai dengan fakta-fakta,” imbuh Novel.
Karena itu, dia berharap pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap dirinya benar-benar dibuka total secara transparan.
“Saya meresponsnnya ndak ngerti. Saya mau katakan ini lucu atau aneh gitu,” ulangnya.
Dia menambahkan, bahwa dirinya tidak kenal, tidak punya utang, dan sama sekali tidak punya urusan dengan kedua tersangka yang diumumkan oleh Polri.
Karena itu, dia merasa aneh dengan motif kedua tersangka itu, sehingga membuat mereka tergerak menyiramkan air keras kepada dirinya.
“Saya rasa ndak mungkin hal begini kemudian menimbulkan respons dari seorang brigadir, ndak mungkin. Bukan merendahkan siapa, pangkat ya,” bebernya.
Sejauh ini, Novel mengakui dirinya belum bisa mengukur apakah perkembangan penanganan kasus penyiraman air keras terhadap dirinya sudah memuaskan atau tidak.
“Karena prosesnya baru awal. Saya ngomong puas (kalau) terakhirnya ternyata beleot kan repot. Apalagi awalnya juga mencurigakan,” tuturnya.
“Saya bilang nggak puas siapa tahu berubah besok,” tambah dia.(*/syn/tyo/jpg)