Jumat, 29 Maret 2024

Pesawat Kargo Raksasa Mendarat di Batam

Berita Terkait

batampos.co.id – Pesawat kargo raksasa Antonov 124 (AN-124/100) mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Minggu (29/12/2019).

Pesawat kargo kedua terbesar di dunia ini mengangkut material untuk pembuatan fasilitas pendukung proyek minyak dan gas yang sedang dikerjakan PT Citra Tubindo Engineering (PT CTE) Batam dan PT Saipem Indonesia (PT SI) di Karimun.

Project Proposal Manager PT CTE, Denny, mengatakan, PT CTE sedang mengerjakan High Pressure Slug Catcher untuk PT SI.

High Pressure Slug Catcher adalah komponen penting yang akan dipasangkan di atas fasilitas terapung (FPU) untuk mendukung kebutuhan pengembangan di Lapangan Migas Merakes, Blok East Sepinggan, Kalimantan Timur, yang dioperasikan oleh Eni East Sepinggan Ltd.

Beberapa material yang dibutuhkan dalam proyek tersebut dipesan langsung dari Jerman. Karena itu, pengangkutan material sengaja menggunakan Antonov demi mempercepat pekerjaan agar dapat selesai tepat waktu.

Denny menyebutkan, material yang diangkut berukuran 4.5 meter x 4.5 meter x 1.8 meter dengan berat 25 ton.

Karyawan dan manajemen PT Citra Tubindo Engineering (PT CTE) menyaksikan proses penurunan material kebutuhan proyek strategis nasional seberat 25 ton yang diangkut menggunakan pesawat Antonov di Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (29/12/2019). Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

Material proyek ini berbahan khusus dan belum ada di Indonesia. Negara penyedia material adalah Prancis dan diproses di Jerman.

“Pesawat ini diterbangkan dari Cologne International Airport Jerman langsung menuju Hang Nadim Batam. Ini ketiga kalinya mendarat di Batam,” terang Denny saat memantau proses unloading material dari pesawat, kemarin.

Menurut dia, biaya yang dibutuhkan untuk pengangkutan material proyek menggunakan kargo Antonov tidaklah sedikit.

Namun hal itu sebanding dengan kecepatan waktu yang didapat dalam pengangkutan material.

“Biasanya dengan jalur laut bisa memakan waktu 6-8 minggu, kalau ini cuma dua hari. Dari segi project sangat memangkas waktu, walaupun dengan biaya yang luar biasa,” ujar Denny.

Hal ini juga demi menunjukan eksistensi perusahaan lokal yang ada di Kepri khususnya PT CTE dan PT SI.

Terutama ikut mensukseskan proyek-proyek strategis nasional yang sedang dikerjakan oleh pemerintahan dalam hal ini SKK MIGAS melalui kontraktor kontrak kerja sama (K3S) Eni East Sepinggan Ltd.

HR Manager PT CTE, Julianto, mengatakan hal ini juga menunjukkan Batam dengan infrastruktur yang sudah siap menjadi pusat logistik nasional.

Sebab, sebelumnya, aktivitas ekspor impor menggunakan pesawat kargo raksasa ini hanya bisa di lakukan melalui Changi International Airport Singapura.(she)

Update