batampos.co.id – Target lama tinggal wisatawan mancanegara di Batam terwujud. Badan Pusat Statistik (BPS) Batam merilis lama tinggal wisman di Batam adalah 3,35.
Angka ini jauh di atas rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yakni 2,5 hari.
”Ini luar biasa karena melewati RPJMD kita,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Batam Ardiwinata, Minggu (29/12/2019).
Menurutnya, ada beberapa alasan kenapa wisman betah berlama-lama di Batam, selain didukung infrastruktur Batam yang terus meningkat, tempat-tempat wisata baru terus bermunculan.
Tidak hanya itu, ternyata wisman senang berkunjung ke salon dan barbershop karena lebih terjangkau dan murah dibandingkan di negaranya.
”Kemudian ada pertemuan-pertemuan yang berskala internasional dan yang diadakan di Batam,” kata Ardi.
Selama berada di Batam, rata-rata wisman mengeluarkan 543.53 US dolar atau setara dengan Rp 5,43 juta per kunjungan.
Rujukannya adalah menghitung pengeluaran makan transportasi, hotel, dan item lainnya.
”Kementrian Pariwisata tidak hanya mentargetkan wisman dan wisnus, tapi juga adanya perputaran ekonomi,” jelasnya.
Jadi kata Ardi, saat menggelar event pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk mengadakan expo atau pameran. Sehingga ada transaksi jual-beli.
“Di Batam kita mulai dengan Kenduri Seni Melayu (KSM) dan malam tahun baru nanti kita mendorong adanya bazar,” ujarnya.
Sementara terkait kunjungan wisman di Batam, dipenghujung tahun ini masih belum mencapai target yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) sebesar 1,9 juta kunjungan.
Hingga Oktober, jumlah kunjungan wisman baru mencapai 1.590.458 kunjungan. Kunjungan ke Batam berkontribusi sebesar 67,72 persen terhadap total kunjungan wisman ke Kepri sebanyak 2.348.534 kunjungan.
”Nah untuk mendorong wisman Tiongkok berkunjung ke Batam, sekarang sudah dibuka penerbangan langsung Shenzhen-Batam tiga kali satu minggu, selama satu tahun,” tutupnya.(yui)
