Kamis, 25 April 2024

Ini Penyebab Anggaran di 10 Dinas di Pemko Batam Dipangkas

Berita Terkait

batampso.co.id – Pemangkasan anggaran di 10 dinas di Pemko Batam disebabkan  realisasi pendapatan tidak tercapai.

Dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD), hanya tercapai 89,36 persen. Secara umum, termasuk PAD hingga dana perimbangan, capaian hanya 91,99 persen.

”Kasda (Kas Daerah) tidak mencukupi, makanya kami tidak bisa jabarkan dulu,” Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Derah (BPKAD) Kota Batam, Abdul Malik, Jumat (3/1/2020).

Lebih rinci untuk PAD, pada data Sistem Informasi Pendapatan Daerah mencatat, pajak daerah hanya tercapai Rp 933,900 miliar dari target Rp 1,059 triliun.

Sedangkan Retribusi Daerah anjlok yakni hanya tercapai Rp 87,093 miliar dari target Rp 141, 712 miliar.

Sebelumnya, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, meminta OPD segera menyelesaikan tunda bayar dalam waktu dua minggu atau hingga pertengahan bulan ini.

”Anggaran kita masih kurang. Kalau tak salah Rp 85 miliar. Jadi, semua OPD harus selesaikan ini secepat mungkin untuk menyelesaikan persoalan ini,” kata dia usai memimpin apel gabungan pegawai, Kamis (2/1/2020).

Ia meminta persoalan tunda bayar ini harus segera dirampungkan, agar pembangunan yang sudah disusun tahun ini bisa segera dimulai.

Ilustrasi

”Kalau tidak diselesaikan, nanti tak gerak semuanya pembangunan Batam,” ujarnya.

Rudi menyebutkan, pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) masih akan melanjutkan proyek-proyek jalan yang sudah direncanakan sebelumnya.

Rudi menyebutkan, beberapa OPD yang mengalami tunda bayar di antaranya DMBSDA, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dan beberapa OPD lainnya.

”Target pasti secepatnya. Jangan sampai ada kendala untuk proyek lanjutan nantinya. Proyek kan sudah mulai persiapan berkas lelang ini. Seperti Masjid Sultan Mahmud yang masih ada pengerjaan lanjutan,” bebernya.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Batam, Suhar, mengatakan, salah satu proyek yang masuk dalam tunda bayar yaitu Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah yang baru saja selesai dibangun.

Masjid yang dibangun senilai Rp 243 miliar itu, belum menyelesaikan pembayaran kepada kontraktor atau pemenang proyek.

Menurutnya, pembayaran harus segera diselesaikan, karena pembangunan masjid masih akan dilanjutkan tahun ini.

”Kami kan lelang lagi ini (kemarin). Jadi, belum tentu pemenang sama dengan yang kemarin. Jadi, itu yang harus dibahas nanti besama pimpinan. Angkanya cukup besar,” sebutnya.

Saat ini pembangunan masjid sudah rampung dilaksanakan.

”Tinggal menunggu serah terima saja lagi. Biar proses kontruksi bisa dilanjutkan,” ujarnya.(iza/yui)

Update