batampos.co.id – Sementara itu, nilai ekspor Provinsi Kepri pada Desember 2019 mencapai US$ 1.152,14 juta atau turun sebesar 1,74 persen dibandingkan ekspor November 2019.
Kepala BPS Kepri, Zulkifli, mengatakan, turunnya nilai ekspor Kepri pada Desember 2019 disebabkan turunnya ekspor migas sebesar US$ 350,31 juta atau 2,12 persen dibanding November 2019.
Ekspor nonmigas Desember 2019 mencapai US$ 801,83 juta atau juga turun 1,57 persen dibanding November 2019.
“Ekspor nonmigas menyumbang 65,68 persen dari total ekspor selama 2019,” katanya, Kamis (16/1/2020).
Sedangkan ekspor nonmigas terbesar Desember 2019 adalah golongan barang mesin atau peralatan listrik sebesar US$ 260,65 juta.
Sementara secara kumulatif Januari-Desember 2019 mencapai US$ 2.672,70 juta.
“Dengan peranan terhadap ekspor nonmigas sebesar 32,25 persen,” terang Zulkifli.
Ekspor ke Singapura pada Desember 2019 mencapai nilai terbesar, yaitu US$ 523,12 juta.
Sedangkan secara kumulatif Januari-Desember 2019 mencapai US$ 6.477,49 juta dengan kontribusi mencapai 51,34 persen.
Adapun nilai ekspor Kepri pada Januari-Desember 2019 terbesar melalui Pelabuhan Batuampar.
Yakni sebesar US$ 4.179,96 juta, diikuti Pelabuhan Tarempa US$ 2.173,94 juta, dan Pelabuhan Sekupang US$ 1.810,68 juta.
Lalu, Pelabuhan Belakangpadang US$ 1.359,22 juta dan Pelabuhan Tanjungbalai Karimun US$ 1.231,39 juta.
“Kontribusi kelima pelabuhan terhadap kumulatif ekspor Januari-Desember 2019 sebesar 85,24 persen,” terang Zulkifli.(rng)