Jumat, 29 Maret 2024

Obat Sering Habis di RSUD Embung Fatimah, Dewas: Harus Ada Evaluasi

Berita Terkait

batampos.co.id – Anggota Dewan Pengawas (Dewas) RSUD Embung Fatimah, Didi Kusmarjadi, mengatakan, kekosongan obat yang saat ini terjadi disebabkan kesalahan saat pengadaan obat dilakukan.

“Harusnya Buffer stok yang ditambah. Kalau pesan obat itu kan ada ektranya agar bisa mengurangi risiko kekurangan. Ini malah bisa jadi terlewatkan,” kata dia, Jumat (17/1/2020).

Ia mengatakan harus ada evaluasi agar persoalan ini tidak terjadi kembali. Kebutuhan obat ini sudah ada datanya, harusnya persoalan ini tidak terjadi.

Sebab pemesanan obat berdasarkan kebutuhan dan ditambah dengan ektra atau cadangan.

Suasana pelayanan pasien di RSUD Embung Fatimah Kota Batam. Foto: Dhiyanto/batampos.co.id

“Harusnya tak ada kekosongan. Karena petugas pasti sudah paham. Kami selalu rapat sekali dua bulan untuk evaluasi pelayanan di RSUD ini. Namum ternyata kekosongan ini masih terjadi,” sebut Didi.

Didi berharap persoalan ini tidak terjadi lagi ke depannya. Pelayanan obat merupakan persoalan prioritas yang harus dipenuhi rumah sakit.

Keluhan masyarakat ini menjadi pukulan tersendiri terhadap pelayanan rumah sakit.

“Ini kan bukan yang pertama. Tahun lalu juga terjadi. Jadi kami sebagai Dewas sangat berharap jangan ada lagi kekosongan obat,” bebernya.

Sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) yang terbaru harusnya RSUD berada di bawah Dinas Kesehatan (Dinkes). Hanya saja hingga kini belum diimplementasikan.

Menurutnya, jika nanti berada di bawah Dinkes akan memudahkan untuk pengawasan. Untuk saat ini Dinkes tidak bisa ikut campur terhadap persoalan yang dialami RSUD.

“Kalau sudah di bawah kami nanti tentu akan ada perubahan dan perbaikan. Kami lebih mudah mengawasi termasuk soal obat ini,” sebutnya.(yui)

Update