Jumat, 19 April 2024

2 Turis di Kepri Diduga Kena Flu Wuhan

Berita Terkait

batampos.co.id – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tanjungpinang meningkatkan pengawasan di pintu masuk internasional setelah dua warga negara Tiongkok yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei.

Terutama mereka diduga terpapar virus corona (2019-nCov) atau biasa disebut flu Wuhan saat tiba di Bintan melalui Pelabuhan Bandar Bentan Telani (BBT), Lagoi.

Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tanjungpinang, Nolita Sephana, mengatakan, pada 20 Januari 2020, pihaknya mendapat informasi dari rumah sakit Kijang tentang dua WNA yang diduga terkena virus flu Wuhan.

”Kemudian kita laporkan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan sebagai pihak yang mempunyai wewenang,” kata Nolita, saat ditemui di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Rabu (22/1/2020).

Dijelaskan Nolita, menurut laporan dari pemandu wisata, dua orang yang diduga tersebut merupakan seorang perempuan berusia 35 tahun dan anaknya yang berusia 4 tahun.

Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam melakukan pendektesian suhu tubuh penumpang dengan alat thermal scanner di pintu kedatangan Pelabuhan Feri Internasional Batam Center, Rabu (22/1). Di Bintan, dua turis asal Tiongkok diduga terpapar virus flu Wuhan, dan kini dirawat di rumah sakit Kijang. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

”Wisatawan tersebut kebetulan berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, dan diketahui Wuhan ini sedang menjadi perhatian terkait kasus itu,” ujarnya.

Nolita menyatakan, yang pertama mengetahui wisatawan asing diduga terpapar virus corona adalah pemandu wisata.

”Ada wisatawan yang dipandu minta antar ke rumah sakit karena ada keluhan demam, dan ditangani pihak rumah sakit Kijang,” ucapnya.

Selanjutnya pemandu wisata itu memberi tahu kepada Dinkes Bintan dan KKP. Sedangkan untuk penanganannya, seperti orang demam biasanya, serta pemeriksaan lanjutan sebagai klarifikasi apakah kasus itu berkaitan dengan pneunomia dari Wuhan atau tidak.

”Pemeriksaan itu butuh waktu sampai sekarang belum diketahui hasilnya,” kata dia.

“Sampai sekarang masih penyelidikan dan tetap memantau perkembangan kesehatan dua orang WNA tersebut,” ujarnya.

Ia mengatakan, atas kejadian itu pihaknya meningkat pengawasan seperti pemeriksaan melalui thermo scanner, memperhatikan suhu tubuh, jika suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat celcius maka akan muncul alarm kemudian petugas akan melakukan pemeriksaan.

”Semua penumpang yang lewat di sini akan diperiksa,” sebutnya.

Saat ini KKP Kelas II Tanjungpinang membawahi 11 wilayah kerja, yang tersebar di Lingga, Tanjungpinang, Bintan, Anambas, dan Natuna. ”Kami awasi pelabuhan dan bandara,” tegasnya.(per)

Update