Sabtu, 20 April 2024

576 Warga Dabo Tinggalkan Kota Batam

Berita Terkait

batampos.co.id – Sebanyak 576 orang warga Dabo meninggalkan Kota Batam untuk merayakan Tahun Baru Imlek di kota kelahirannya, Kamis (23/1/2020) melalui Pelabuhan Telagapunggur.

Mereka mudik dengan menggunakan akomodasi dua kapal carter dan satu kapal reguler. Salah seorang pemudik yang ditemui Batam Pos, Natario mengatakan mudik saat imlek adalah suatu kewajiban yang dilaksanakannya setiap tahun.

“Kalau orangtua ke sini, baru saya tidak balik kampung. Tapi karena tahun ini orangtua di Dabo, sayanya yang pulang kampung,” katanya, Kamis (23/1/2020).

Natario mengatakan walau merantau ke Batam, ia tidak pernah melupakan tanah kelahirannya.

Setiap ada kesempatan, ia selalu berusaha pulang disaat imlek. Ia mengatakan ada beberapa hal yang ingin dikerjakannya selama mudik.

“Ketemu orangtua, sembahyang. Lalu juga mencicipi masakan ibu,” ucapnya.

Ada beberapa masakan ibunya yang menurutnya sayang untuk dilewatkan. Kerinduan akan kehangatan keluarga dan masakan, menjadi alasannya pulang di kala imlek.

“Lalu ada juga beberapa tempat waktu kecil yang ingin saya datangi,” ungkapnya.

Ia melihat di imlek kali ini, tidak seramai beberapa tahun lalu. Ia mengatakan di tahun lalu, masyarakat yang imlek harus berdesak-desakan. Bahkan ada yang tidak kebangian kursi.

“Tahun ini tidak. Mungkin juga karena ada kebijakan, penumpang yang berangkat hanya sesuai dengan jumlah kursi saja,” ucapnya.

Salah seorang penumpang lain, Wendy mengaku merayakan imlek karena panggilan dari keluarga.

Baginya tidak lengkap rasanya merayakan imlek, tanpa didampingi keluarganya.

“Bagi saya suatu keharusan, imlek itu yah bersama keluarga,” ungkapnya.

Ia mengaku membawa beberapa oleh-oleh, salah satunya membawa jeruk khas imlek.

“Oleh-oleh pasti. Nantinya ditanya, orang Batam kok gak bawa oleh-oleh,” ucapnya sembari tersenyum.

Kepala Pos Syahbandar Pelabuhan Telaga Punggur, Komaruddin mengatakan sedari tadi pagi telah menyiagakan anggotanya, untuk memantau arus mudik imlek di pelabuhan. Hal itu demi mengantisipasi penumpang dan barang yang berlebihan.

“Kami pantau demi memastikan keselamatan penumpang. Dan syukurnya, di pelayaran pertama pagi ini ke Dabo, tidak ada yang penumpang yang membawa barang yang berlebihan,” ungkapnya.

Pada Kamis (23/1), Komaruddin mengatakan ada tiga pelayaran ke Dabo, yang berangkat pukul 07.20, 08.30 dan 10.30.

“Dua carter dan satu reguler,” ujarnya.

Mengenai turunnya pemudik imlek ini, dibenarkannya. Walaupun ia tidak menyatakan data penumpang. Komaruddin mengatakan penurunan pemudik ini cukup terasa.

“Alasannya kurang tau, mungkin ekonomi. Biasanya beberapa hari jelang imlek itu ramai banget, tapi dari pantauan saya kurang ramai,” pungkasnya.(ska)

Update