Rabu, 24 April 2024

Paus Diperkirakan ke Indonesia September

Berita Terkait

batampos.co.id – Jika tidak ada halangan, pemimpin umat Katolik dunia Paus Fransiskus akan menyambangi Indonesia pada September tahun ini. Hal itu menyusul adanya undangan resmi yang sudah dikirimkan Presiden Joko Widodo, 16 Januari 2020 lalu.

Rohaniwan Katolik yang juga Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo mengatakan, kedatangan Paus akan menjadi momen besar bagi Indonesia. Pasalnya, ketokohan Paus yang besar akan disorot dunia Internasional.

Bagi Indonesia sendiri, momen tersebut menjadi panggung tepat untuk menunjukkan kepada dunia terkait ideologi pancasila yang mampu menyatukan.

“Ideologi pancasila mampu untuk mempersatukan ribuan etnis, budaya, suku dan ratusan agama lokal bisa berdampjngan hidup damai,” ujarnya kepada Jawa Pos (grup Batam Pos)) , kemarin (26/1).

Selain itu, lanjut dia, momen tersebut juga dapat menunjukkan kepada dunia betapa islam sebagai agama mayoritas di Indonesia bisa menunjukkan sikap yang inklusif.

“Sebagai negara mayoritas muslim terbesar mampu memberi contoh demokrasi dan penghargaan nilai kemanusian yang universal,” imbuhnya.

Dan jika kunjungan tersebut terealisasikan, Romo Benny menafsirkan sebagai bentuk pengakuan Paus bahwa Indonesia sebagai negara bhineka menjadi inspirasi bagi dunia lainnya. Dia sendiri mengaku optimis, Paus akan memenuhi undangan tersebut. Sebab, sudah banyak sinyal-sinyal yang ditunjukkan Vatikan.

Saat bertemu tokoh NU Yahya Cholil Staquf awal tahun 2020 lalu misalnya, Paus secara terbuka menyampaikan keinginan mengunjungi Indonesia. Selain itu, sinyal lainnya juga diperlihatkan dengan kunjungan Paus ke Taman Borobudur Indonesian Corner di museum etnologi Vatikan .

“Kita tinggal nunggu saja, saya lihat respons vatikan cukup positif karena sinyal jelas ketika Paus mengunjungi museum Indonesia di Vatikan,” tuturnya.

Sebelumnya, surat undangan yang dikirimkan Presiden Joko Widodo ke Paus Fransiskus tersebar ke publik pada Jumat malam (24/1).

Juru bicara kepresidenan Fadjroel Rachman membenarkan keabsahan surat tersebut. Dia menjelaskan, pemerintah mendengar kabar kunjungan Paus ke Asia sehingga meminta mampir ke Indonesia.

“Menyesuaikan dengan rencana kunjungan beliau,” ungkapnya. (far)

Update