Sabtu, 20 April 2024

Hujan Lagi, Batam Banjir Lagi, Pak Wali

Berita Terkait

foto: batampos.co.id / cecep mulyana

batampos.co.id – Jalan Raja Isa persisnya di depan Gedung Graha Kepri, Batam Center, banjir usai diguyur hujan deras, Rabu (29/1) sore. Padahal, beberapa waktu lalu, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBM-SDA) Kota Batam baru saja selesai memasang box culvert untuk penanggulangan banjir.

Situasi banjir ini dirasakan oleh sejumlah pengendara yang melintas. Bahkan, beberapa kendaraan mogok usai melewati banjir tersebut.

Pantauan Batam Pos, banjir di depan Graha Kepri tingginya diperkirakan lebih dari 30 sentimeter (cm).

Anto, salah satu pengendara bingung setelah kendaraanya tak bisa berjalan usai menerobos banjir tersebut. Hal itu cukup menyulitkan karena banjir berlangsung di tengah hujan deras.

”Pas lewat banjir, motor mogok,” keluhnya.

Airis, warga lainnya, mempertanyakan pemasangan box culvert atau gorong-gorong untuk mengantisipasi banjir di lokasi tersebut. Menurutnya, pemasangan box culvert sia-sia karena kondisi jalan masih tetap banjir saat diguyur hujan.

”Diperbaiki bukannya banjir hilang, tapi tetap ada banjir,” ujar Airis.

Ia berharap instansi terkait bisa segera mengatasi hal tersebut. Jangan sampai uang negara terbuang sia-sia, karena proyek yang dikerjakan tidak berfungsi dengan baik. ”Harusnya kan tak banjir lagi, ini malah banjir,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala DBM-SDA Kota Batam, Yumasnur, belum bisa dikonfirmasi terkait kondisi banjir yang terjadi di depan gedung Graha Kepri.

Sebelumnya, pemasangan box culvert merupakan upaya untuk mengatasi persoalan banjir yang selalu terjadi di jalan tersebut. Pembangunan infrastruktur itu diperlukan agar aliran air lancar dan tidak menggenangi permukaan jalan yang hampir tiap hujan, pasti banjir tersebut.

Selain banjir, hujan deras kemarin sore juga membuat roboh dinding pembatas salah satu perumahan di Batam Center dengan kawasan pengembangan apartemen terpadu di kawasan Batam Center. Hancurnya dinding pembatas sepanjang kurang lebih 100 meter itu membuat lumpur dan puing-puing sisa bangunan berserakan di jalanan perumahan yang berada di Blok D, RT 02/RW 01, perumahan tersebut.

”Saat pulang dari kerja, tiba-tiba dapat kabar dinding sudah roboh dan menghantam rumah saya, pagar dan alat elektronik rusak parah,” ungkap Edi, seorang warga perumahan tersebut kepada Batam Pos.

Ia menuturkan, peristiwa jebolnya dinding pembatas itu juga mengakibatkan banjir sekitar satu meter lebih masuk ke dalam rumahnya. Hingga petang kemarin, warga perumahan yang terkena dampak dari jebolnya dinding proyek tersebut masih membersihkan puing-puing reruntuhan.

”Kami, warga, gotong royong saja bersihkan puing-puing,” jelasnya. (she/zis)

Update