Selasa, 26 November 2024

Pariwisata Natuna Diyakini Terganggu

Berita Terkait

Mendag Pastikan Harga MinyaKita Turun

Simpang Barelang dan Basecamp Mulai Bersih dari APK

batampos.co.id – Di sisi lain, dampak tempat observasi WNI Wuhan di Natuna begitu besar pada pariwisata di Natuna. Ratusan perjalanan wisata dijadwal ulang akibat keberadaan tempat observasi. Momentum kenaikan jumlah wisatawan ke Natuna dalam dua tahun terakhir harus dijaga.

Sesuai data Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, pada 2018 terdapat 22 ribu wisatawan yang mengunjungi Natuna. Pada 2019 jumlah wisatawan naik drastis menjadi 30 ribu orang. Sebelum adanya kebijakan Natuna menjadi tempat observasi WNI dari Wuhan, pada 2020 diprediksi jumlah wisatawan bisa tembus 30 ribu orang.

Harapan yang masih coba dijaga itu terganggu. Tour Guide Wisata Natuna, Kiki Firdaus, menjelaskan memang banyak jadwal ulang trip wisata yang harus ditanggungnya. Jumlahnya mencapai sekitar 20 trip.

”Ini di tempat saya ya, kalau semua pelaku wisata bisa ratusan,” tuturnya.

Namun, ada sebagian trip yang memang tidak bisa dibatalkan. Sebab, ada trip wisata yang sudah sampai tahap pembelian tiket.

”Tentunya, trip yang ini tidak bisa jadwal ulang,” papar lelaki yang juga koordinator demonstrasi penolak tempat observasi.

Dia mengatakan, walau banyak yang meminta jadwal ulang. Tapi, ada satu perjalanan yang tetap dilaksanakan, walau belum masuk ke tahap pembelian tiket.

”Kalau yang satu ini rombongan dokter yang berwisata. Memang ingin wisata sekaligus bakti sosial,” paparnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna Hardinansyah mengatakan, sebenarnya dalam dua minggu ini dunia pariwisata Natuna telah terdampak dua peristiwa. Yakni, konflik di Laut Cina Selatan dan penempatan WNI Wuhan.

”Saya yakin ada penurunan jumlah wisatawan, apalagi mereka. Kami disini juga ketakutan,” terangnya.

Namun begitu, Pemkab Natuna yakin bisa memulihkan kondisi tersebut. Natuna memiliki 119 destinasi wisata dengan perincian 70 persen wisata bahari dan 20 persen spot benda muatan kapal tenggelam.

”Dari tempat wisata itu, yang menarik ada kawasan geopark nasional, dengan bebatuan berusia 188 juta tahun hingga 140 juta tahun yang sangat indah,” urainya.

Natuna membutuhkan dukungan Menteri Pariwisata dan Ekraf Wishnutama Kusubandio.

”Menteri seharusnya berada di Natuna meyakinkan dunia, bahwa Natuna clear dan clean dari virus corona,” terangnya. (arn)

Update