Selasa, 16 April 2024

Pelanggan PDAM Diminta Berhemat, Stok Air Baku Menipis

Berita Terkait

batampos.co.id – Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kepri, Mamat meminta pelanggan PDAM Tirta Kepri yang ada di Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang berhemat menggunakan air bersih. Karena sistem distribusi bergilir yang diterapkan sekarang ini, belum bisa dipastikan sampai kapan. Menurut Mamat, saat ini stok air baku yang ada di Sei Pulai, Tanjungpinang hanya 104 cm.

”Kapasitas produksi Waduk Sei Pulai memang tidak optimal sekarang ini. Karena debit air semakin menyusut setiap hari, solusinya hanya melalui distribusi bergilir. Situasi ini, juga tidak bisa kami prediksi sampai kapan,” ujar Mamat, Rabu (5/2) di Tanjungpinang.

Mantan Kepala Cabang PDAM Tirta Kepri, Tanjunguban tersebut menjelaskan, dengan kemampuan yang terbatas ini, Sei Pulai bisa bertahan mensuplai air bersih bagi pelanggan di Tanjungpinang sampai tiga bulan ke depan. Atas dasar itulah, pihaknya mengharapkan kerja sama masyarakat yang menjadi pelanggan untuk berhemat dalam penggunaan air. Diakuinya juga, persoalan kebocoran jaringan juga menyebabkan banyak air yang terbuang.

”Kami berupaya untuk meres-pon dengan cepat ketika terjadi kebocoran. Karena menyadari pentingnya menjaga air baku yang ada. Tentunya, tanpa adanya kerja sama dari pelanggan, upaya yang kami lakukan juga tidak akan optimal,” jelas Mamat.

Ditegaskannya, kebijakan distribusi secara bergilir ini, akan menggangu pelayanan air ke 12 ribu pelanggan PDAM Tirta Kepri yang ada di Tanjungpinang.

Menurutnya, pada akhir Januari lalu, debit air yang ada di Waduk Sei Pulai masih pada angka 160 cm. Melihat statistik di lapangan, penyusutan debit air di Waduk Sei Pulai sebanyak 2-3 cm setiap harinya. Kondisi debit air akan terus menyusut setiap hari, karena cuaca turut mempengaruhi hal itu.

Menyiasati hal ini, pihaknya terpaksa melakukan sistem gilir untuk pendistribusian air ke pelanggan PDAM Tirta Kepri, yakni per dua hari sekali. Adapun pelanggan yang terdampak akibat menyusutnya debit air Waduk Sei Pulai itu yakni mulai dari Perla hingga ke kawasan Kota Lama Kota Tanjungpinang,” tegasnya.

Sementara itu, Legislator Komisi II DPRD Kepri Rudy Chua mengatakan, untuk mengatasi kebutuhan air bersih di Ibu Kota Provinsi Kepri ini, perlu 700 liter per detik. Jumlah tersebut dihitung secara keseluruhan pelanggan PDAM Tirta Kepri dan waiting list saat ini.

Dirinya juga pesimis, meskipun akan dilakukan konekting dari Waduk Kawal, Bintan persoalan krisis air belum teratasi.

”Saya tidak yakin kapasitas Waduk Kawal maksimal 400 liter per detik. Angka optimisnya adalah 100 liter per detik. Artinya, dengan kemampuan itu juga belum menutupi kebutuhan secara keseluruhan,” jelas Rudy Chua. (*)

Update