Jumat, 10 Januari 2025

Pelindo II Mulai Lakukan Pengembangan Pelabuhan Batuampar Pada Maret 2020 

Berita Terkait

batampos.co.id – Pengembangan Pelabuhan Batuampar akan mulai dikerjakan oleh Pelindo II pada Maret 2020 mendatang.

PT Pelindo II/IPC akan memberi dukungan langsung bagi optimalisasi pengelolaan dan operasional Pelabuhan Batuampar, yang merupakan pelabuhan utama di Pulau Batam.

“Tahap awal, pengembangan dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur serta fasilitas kepelabuhanan, terutama di sisi utara pelabuhan,” ujar Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya, di kantor BP Batam, Rabu (12/2/2020).

Elvyn menjelaskan, Pelabuhan Batuampar sangat potensial dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan industri dan menciptakan pasar baru.

Selain itu posisi pelabuhan Batuampar dinilainya sangat strategis dan berhadapan langsung dengan Singapura.

Ia melanjutkan, dengan pengelolaan pelabuhan yang berstandar international diharapkan dapat meningkatkan daya saing pelabuhan Batuampar.

Proses bongkar muat kontainer di Pelabuhan Batuampar, Rabu (19/6/2019). Pemerintah pusat berencana menyatukan empat FTZ di Kepri, yakni Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang. Foto: Cecep Mulyana/batampos.co.id

Hal itu kata dia, akan membawa dampak positif untuk kemajuan perekonomian di Batam dan sekitarnya.

“Sudah saatnya kapal kontainer ukuran besar yang banyak melintasi Selat Malaka bisa berlabuh di Pelabuhan Batuampar,” jelasnya.

Guna memfasilitasi kapal besar itu, salah satu infrastruktur yang akan dikembangkan pihaknya adalah kolam dermaga, yang akan diperdalam sehingga draft-nya seragam menjadi 12 meter di bawah permukaan laut.

“Area penumpukan kontainer juga akan diperluas, dari yang ada sekarang 2 hektar menjadi 12 hektar,” jelasnya.

Di sisi operasi, kinerja bongkar muat peti kemas akan ditingkatkan dari rata-rata 5 boks kontainer per jam menjadi minimum 20 boks kontainer per jam.

“Peningkatan kapasitas container handling ini sangat penting agar pelayanan bongkar muat lebih cepat, lebih mudah dan efisien,” katanya.

Menurut Elvyn, pengembangan tahap awal Pelabuhan Batuampar ditargetkan selesai September 2020.

Dengan kapasitas bongkar muat meningkat menjadi 600.000 TEUs (Twenty foot Equivalent Units–satuan terkecil ukuran peti kemas) dalam setahun.

Sistem operasi pelabuhan juga distandarisasi sebagaimana pelabuhan-pelabuhan yang dikelola IPC.

Ke depan kata dia, Pelabuhan Batuampar akan menerapkan gate system. Sehingga alur keluar masuk truk kontainer bisa lebih cepat dan teratur.

“Area terminal peti kemas yang merupakan area terbatas (restricted area) menjadi lebih steril dan aman,” katanya.

Di sisi laut pelabuhan, lanjutnya, IPC akan menerapkan aplikasi MOS (Marine Operating System), yang merupakan aplikasi digital pelayanan kapal pandu dan kapal tunda agar efisien.

Kemudian di area terminal bongkar muat, Pelabuhan Batuampar akan dilengkapi Terminal Operating System yang juga berbasis digital untuk mempercepat proses bongkar muat peti kemas dari kapal ke area penumpukan peti kemas maupun sebaliknya.(esa)

Update