batampos.co.id – Lima formasi dokter umum dan satu formasi di Dinas Perhubungan (Dishub) pada masa rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019, dipastikan tidak terisi.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKP SDM) Kota Batam, Hasnah, mengatakan, untuk dokter umum, hingga Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berakhir pada Selasa (11/2/2020), tercatat hanya 11 orang tersisa, sementara formasi yang tersedia sebanyak 16 formasi.
”Awalnya pelamar sebanyak 94 orang, tahap administrasi tidak lulus verifikasi 82 orang, artinya hanya 12 yang lulus. Kemudian, SKD kemarin yang lulus 11 orang,” kata dia, Selasa (12/2/2020).
Sementara itu, tahapan seleksi bagi yang telah lolos SKD memang belum berakhir. Masih ada lagi tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Tahapan ini jadwalnya masih menunggu keputusan dari Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS.
”Itu masih sementara, belum lagi hasil tahapan selanjutnya,” tambah dia.
Ia mengatakan, formasi yang kosong ini rencananya ditempatkan di RSUD Embung Fatimah dan juga puskesmas-puskesmas.
”Tapi rincinya di mana, kami belum ketahui. Datanya mesti diolah lagi,” katanya.
Sedangkan, formasi untuk ditempatkan di Dinas Perhubungan (Dishub) Batam kosong karena lima orang yang mendaftar tidak lulus saat mengikuti ujian SKD.
”Formasi di Dishub lima orang melamar tidak lulus semua,” ucap dia.
Untuk diketahui, ujian SKD CPNS yang akan ditempatkan di Pemko Batam telah berak-hir, Selasa (12/2/2020).
Hasnah menyebutkan, dari 3.751 orang yang berhak ikut SKD, hanya 3.339 yang hadir. Artinya, yang tidak hadir sebanyak 413 orang.
”Selanjutnya sebelum ke SKB, kita tunggu perangkingan oleh Panselnas. Hasil perangkingan setiap formasi diambil tiga orang yang akan ke SKB,” ujar dia.
Ia menerangkan, berdasarkan ketentuan, tiga orang dengan rangking tertinggi setiap formasi, sebanyak 420 orang akan mengikuti SKB yang jadwalnya menunggu Panselnas.
”SKB nanti pakai CAT juga, cuma memang tesnya lebih spesifik ke bidang sesuai de-ngan nama tesnya,” ujar dia.
Ditanya perihal berapa orang yang tidak memenuhi ambang batas pada SKD secara umum, Hasnah mengaku hal ini bukan kewenangan daerah untuk menyampaikan melainkan Panselnas.
”Bagi peserta sendiri, bahkan mereka sudah tahu setelah tes dilaksanakan,” pungkasnya. (iza)