batampos.co.id – Seorang pesepak bola di Prancis resmi dihukum larangan bermain selama lima tahun. Alasannya sangat ‘unik’. Dia melakukan kekerasan dengan menggigit penis pemain lawan.
Yang tak kalah menarik adalah, korbannya juga mendapatkan hukuman. Yakni larangan bertanding selama enam bulan.
Berdasarkan laporan kantor berita Prancis AFP, seorang pemain amatir yang tidak disebutkan namanya tersebut, melakukan tindakan mengerikan setelah sebuah pertandingan di wilayah timur Prancis.
Insiden itu berlangsung setelah laga antara Terville melawan Soetrich pada 17 November 2019. Mengutip dari situs berita lokal di Lorraine, para pemain kedua tim baku hantam setelah pertandingan.
Nah, seorang pemain Terville masuk ke gelanggang perkelahian. Tujuannya sebetulnya mulia. Ingin memisahkan pertengkaran tersebut.
Namun, niat baik itu malah berakhir dengan bencana. Seorang pemain Soetrich malah merespon dengan menggigit penis sang pendamai.
Akibatnya, korban harus mendapatkan 10 jatihan pada bagian bawah perutnya. Dan itu memaksanya absen bekerja selama empat hari penuh.
“Kejadian tersebut berlangsung setelah pertandingan, tepatnya di tempat parkir stadion. Ada perkelahian, lalu terjadi eskalasi, dan insiden semakin memburuk,” ujar Emmanuel Saling, Direktur Jenderal Otoritas Sepak Bola Mosellan, Lorraine seperti dilansir AFP.
Saling menambahkan bahwa kasus tersebut sangat unik dan tidak pernah terjadi sebelumnya. Alhasil, pihaknya sampai harus memanggil saksi ahli untuk memutuskan hukuman kepada si penggigit penis itu. Hasilnya, pemain Soetrich dihukum selama lima tahun.
Pemain Terville yang mengalami cedera juga dihukum. Alasannya, dia dianggap ikut memicu terjadinya gigitan. Namun, masa skorsinya jauh lebih pendek yakni enam bulan.
Pertandingan Terville melawan Soetrich itu berakhir dengan kedudukan 1-1. Itu adalah poin pertama Terville. Namun otoritas sepak bola Mosellan menghukum tim tersebut dengan dua kali penalti dan denda sebesar EUR 200 (sekitar Rp 2,9 juta).
Alasannya, pihak Terville dianggap gagal memberikan rasa aman sebagai tuan rumah. Selain itu, reaksi ofisial klub tersebut juga sangat lamban dan tidak cekatan dalam memadamkan perkelahian. (jpg)