batampos.co.id – Mencermati pasar ruang angkasa yang datar dan penundaan kontrak-kontrak pertahanan, divisi usaha pertahanan Airbus akan memangkas 2.300an pekerja. Produsen pesawat tersebut mengatakan, Divisi Pertahanan dan Ruang Angkasa telah berkonsultasi dengan dewan pekerja mengenai rencana ini.
Hingga 2021, setidaknya akan ada pengurangan 2.362 pekerja. Mereka tersebar di berbagai negara antara lain 829 di Jerman, 357 di Inggris, 630 di Spanyol, 404 di Perancis, dan 141 di negara lainnya.
Dikutip dari Antara, Kamis (20/2), Kepala Bisnis Pertahanan Airbus mengatakan, mereka akan mulai mengeksekusi rencana ini dengan perundingan bersama perwakilan tenaga kerja tentang kemunduran A400M di Jerman. Masalah teknis yang berulang dengan A400M menyebabkan angkatan udara Jerman menolak pengiriman dua pesawat pada musim gugur lalu.
Kelompok juga telah menanggung beban EUR 1,2 miliar atau sekitar USD 1,3 miliar atas prospek penjualan yang memburuk. CEO Divisi Pertahanan dan Ruang Angkasa Airbus, Dirk Hoke menuturkan, larangan Jerman pada ekspor pertahanan Arab Saudi membuat mereka kehilangan pelanggan potensial yang menjanjikan.
Untuk diketahui, Divisi Pertahanan dan Ruang Angkasa Airbus dibentuk pada 2014 sebagai bagian dari restrukturisasi yang lebih luas. Divisi ini mempekerjakan 34 ribu staf, di mana sebanyak 13 ribu di antaranya berada di Jerman. Kelompok yang bermarkas di Jerman ini memberikan kontribusi sekitar seperlima dari pendapatan kepada kelompok induk Airbus.(jpg)