Selasa, 19 Maret 2024

Mayoritas Kader Gerindra Ingin Prabowo Nyapres Lagi di 2024

Berita Terkait

batampos.co.id – Hasil survei Indo Barometer, menempatkan Prabowo di peringkat teratas sebagai kandidat terkuat capres 2024 mendatang. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, mayoritas kader memang menginginkan Prabowo Subianto maju lagi di Pilpres 2024 mendatang.

“Kehendak kader dari yang saya ikuti dan dengar selama melakukan kunjungan ke daerah-daerah, memang masih berharap dan menginginkan agar Pak Prabowo bersedia kami majukan kembali menjadi calon presiden,” ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/2).

Namun demikian menurut Muzani, semuanya tergantung kepada Prabowo Subianto, apakah mau atau tidak mencalonkan diri di Pilpres 2024.

“Tapi nanti semua bergantung kepada beliau dan kami belum berkonsultasi mengenai perkembangan terakhir,” katanya.

Sampai saat ini, Partai Gerindra belum memutuskan langkah terkait dengan Pilpres 2024. Semuanya masih berproses. Apalagi Partai Gerindra belum menyelenggarakan kongres.

“Tentang keputusan politik bagi Gerindra untuk 2024 sampai sekarang belum mengambil keputusan politik tentang itu,” ungkapnya.

Sementara mengenai duet antara Prabowo Subianto dan Puan Maharani di Pilpres 2024. Muzani mengatakan, semua peluang dimungkinkan. Termasuk juga berduet dengan Anies Baswedan.

‎”Terbuka peluang dengan siapapun. Hubungan kami dengan PDIP pun bagus,” imbuhnya.

Untuk diketahui, nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menduduki papan atas sebagai kandidat kuat untuk capres pada Pilpres 2024. Hal itu ditujukan dari hasil survei yang dilakukan oleh Indo Barometer.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, mengatakan Prabowo menjadi yang teratas dari simulasi 22 nama kandidat dalam survei yang dilakukan.

Prabowo berada di peringkat pertama dengan hasil survei 22,5 persen, yang kemudian dibayangi Anies Baswedan di posisi kedua dengan 14,3 persen, Sandiaga Uno 8,1 persen, Ganjar Pranowo 7,7 persen, dan Tri Rismaharini 6,8 persen.

Namun kata Qodari, keunggulan yang diraih Prabowo tersebut terjadi lantaran nama Joko Widodo (Jokowi) tidak masukan. Mengingat, Jokowi sudah dua periode menjabat sehingga tidak lagi bertarung di Pilpres 2024.(jpg)

Update