batampos.co.id – Perekonomian global diprediksi mengalami perlambatan menyusul terus berkembangnya wabah virus korona. Ekonomi global yang makin tak pasti diperkirakan dapat mereduksi ekonomi Indonesia sekitar 0,3 persen hingga 0,6 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan tidak akan melakukan pengencangan ikat pinggang di tengah pelemahan ekonomi global dengan memangkas anggaran belanja kementerian dan lembaga. Bahkan, Ia akan meningkatkan defisit anggaran guna menjaga laju ekonomi tanah air.
Menurutnya, kebijakan pemangkasan anggaran bukan menjadi solusi dalam mengantisipasi perekonomian negara agar tetap stabil. Sebab, dalam APBN 2020 memang tersedia dana cadangan yang disiapkan untuk kejadian yang tidak terduga.
“Kalau saya pro cyclical, saya tidak jadi Menkeu, tapi cheerleader. Kalau lagi nyungsep, ikut nyungsep. Saya bukan cheerleader, tapi counter cyclical,” ujarnya di Ritz Carlton Pasifik Place Jakarta, Rabu (26/2).
Sehingga, kata dia, dana cadangan itulah yang akan digunakan dalam pemberian sederet insentif dalam menangkis virus korona. Insentif yang disiapkan pemerintah sangat berpengaruh untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia.
Sri Mulyani menambahkan, virus korona pun juga menjadi topik bahasan di berbagai belahan negara, termasuk pertemuannya dengan negara G20.
“G20 mengangkat corona is very serious, permasalahannya kuartal I kalau nggak selesai, pemerintah siapkan stimulus,” tuturnya.(jpg)