Jumat, 19 April 2024

Muhyiddin Yassin, PM Baru Malaysia

Berita Terkait

batampos.co.id – Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ri’ayatuddin al-Mustafa Billah Shah, akhirnya memilih Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Muhyiddin Yassin, sebagai perdana menteri Malaysia yang baru.
Pengumuman tersebut disampaikan pejabat Istana Negara Dato Ahmad Fadil Shamsudin melalui siaran pers, Sabtu (29/2) sore.
Menurut Ahmad Fadil, keputusan itu diambil setelah raja mewawancarai satu per satu anggota parlemen. Hasilnya, mayoritas legislator mendukung pria keturunan Bugis-Jawa itu sebagai perdana menteri.
”Sehubungan dengan itu, Seri Paduka Baginda telah berkenan melantik Tan Sri Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri selaras Pasal 40 (2)(a) dan Pasal 43 (2) (a) Perlembagaan Persekutuan (Undang-Undang Federal),” katanya.
Ahmad Fadil mengatakan, proses selanjutnya adalah istiadat upacara pengangkatan, termasuk pengucapan sumpah jabatan sebagai perdana menteri pada 1 Maret 2020 (Ahad) pukul 10.30 pagi di Istana Negara.
Fadil menjelaskan, Raja mengambil keputusan cepat karena tak ingin terjadi kekosongan dalam pemerintah, sehingga memutuskan dengan cepat perdana menteri baru dan melantiknya, hari ini, guna menjalankan tugas menyejahterakan rakyat Malaysia.
Keputusan raja memilih Muhyiddin sebagai perdana menteri kedelapan Malaysia, otomatis mengakhiri kemelut kepemimpinan di Malaysia. Semua proses ini berjalan lancar dan aman, meski keputusan penunjukan PM baru oleh raja baru kali ini terjadi dalam sejarah Malaysia.
Sementara itu, Ketua Ekonomi IQI Global, Shan Saeed mengatakan, Tan Sri Muhyiddin Yassin, yang diumumkan sebagai perdana menteri kedelapan Malaysia, akan berusaha keras menstabilkan bahkan meningkatkan perekonomian Malaysia, seperti negara-negara maju lainnya.

“Pada pandangan saya, di bawah perdana menteri yang baru ini, Malaysia akan mencapai kejayaan perekonomian, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Malaysia,” ujar Shan Saeed.
Ia juga mengatakan, bagi masyarakat Malaysia saat ini, paling mendesak adalah menurunkan inflasi sehingga harga-harga kebutuhan semakin terjangkau.
Selain itu, perlu juga upaya serius membenahi berbagai sektor, termasuk perizinan dan lainnya, agar investor asing makin tertarik menanamkan modalnya di Malaysia.
“Beberapa kebijakan terkait fiskal akan diambil dalam jangka pendek ini, untuk selanjutnya pada kebijakan-kebijakan moneter lainnya, termasuk soal pentingnya menggairahkan kembali dunia usaha dengan beragam insentif agar Malaysia bisa bersaing di pasar global,” ujarnya.
Saeed juga mengatakan, sejatinya pasar saham juga bisa pulih setelah perdana menteri baharu diumumkan sang raja. Tinggal menentukan langkah selanjutnya, siapa yang akan menjabat sebagai menteri ekonomi. Pasar masih menunggu itu,” ujar Saeed di Bernama TV, kemarin.
Sementara itu, Dr Oh Ei Sun, dari Singapore Institute of International Affairs, mengatakan, saat ini, Tan Sri Muhyiddin dipilih menjadi perdana menteri karena dinilai sosok yang bersih. Ia juga berharap PM baru bisa merangkul semua kalangan, agar suasana politik di Malaysia stabil. Selain itu, PM baru juga perlu meunjukkan kinerja yang lebih baik, sehingga kepercayaan masyarakat Malaysia yang telah memilih Muhyiddin sebagai PM baru, semakin kuat bahwa itu pilihan tepat. Sementara itu, mantan Menteri Besar Johor, Saiful Abdullah, mengucapkan selamat atas terpilihnya Muhyiddin sebagai PM baru Malaysia. ”Dengan pelantikan Muhyiddin diharapkan mengakhiri pergolakan politik di Malaysia yang memanas belakangan ini,” ujar Saiful. (ant/dil/jpnn/bernama)

Update