batampos.co.id – Harga gula terus melambung menyusul terus meningkatnya permintaan. Saat ini, harga gula pasir berada di level Rp 18.000. Salah satu penyebab harga melonjak adalah permintaan yang meningkat dan membuat stok mulai menipis.
Berdasarkan data milik Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga gula secara nasional pada Jumat (6/3) mencapai Rp 16.550 per kilogram. Berselang dua hari, harga gula meningkat sebesar Rp 1.450.
Menanggapi hal itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya telah memperkirakan bahwa stok untuk Desember 2019 hingga Februari 2020 stok terkendali. Namun, hal yang tidak diperkirakan datang, yaitu coronavirus.
“Februari mulai naik. Ini pertama adanya isu-isu flu Korona yang mempengaruhi bukan hanya gula, tapi juga bawang putih. Pihak-pihak tak bertanggung jawab menahan pasokan,” terang dia beberapa waktu lalu di Jakarta.
Pada saat maraknya isu virus Covid-19, beberapa pihak khawatir dan mengungkapkan bahwa bahan makanan, seperti gula dapat menjadi medium penyebaran virus. Hal ini pun membuat beberapa pihak menahan stok gula dengan adanya isu penyebaran lewat bahan makanan tersebut, padahal tidak bisa.
“Ternyata menurut para ahli dalam sidang kabinet bahwa virus kirona bisa menular melalui hewan hidup, akhirnya keluar Permendag 20 tahun 2020 yang melarang impor hewan hidup di luar ikan, (gula diperbolehkan). Namun, ini terlanjur menyebar (harga terlanjur naik),” tutupnya.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan JawaPos.com di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (8/3) siang. Seorang ibu pedagang yang enggan menyebutkan namanya, mengaku memiliki stok gula pasir dari petani dan menjualnya dengan harga Rp 18.000 per kg.
“Udah 3 hari ini kayaknya mulai naik, sebelumnya itu Rp 15.000 pe kg. Nggak tau kenapa (naik), saya mah jual aja, stoknya juga kurang kayaknya di sini (Pasar Gondangdia),” kata dia.(jpg)