Sabtu, 20 April 2024

Begini Awal Mula Warga Tanjungpinang Positif Tertular Virus Korona

Berita Terkait

batampos.co.id – Seorang pria warga Tanjungpinang berusia 71 tahun, dinyatakan positif terpapar virus corona (Covid-19). Ini merupakan kasus positif korona pertama di Kepri. TK terinfeksi setelah kembali dari Malaysia untuk berobat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan pasien positif korona tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Tabib (RAT) pada Jumat (13/3) lalu. Tim kesehatan Kota Tanjungpinang sudah menyelidiki riwayat pasien tersebut.

Tjetjep menjelaskan, pada 5 Maret, pasien melakukan perjalanan ke Malaysia melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang untuk berobat. “Melalui Pelabuhan Stulang Laut dan berobat ke salah satu rumah sakit di Johor Bahru,” kata Tjetjep saat konferensi pers di Tanjungpinang, Selasa (17/3).

Pada sore hari di tanggal yang sama (5/3), yang bersangkutan kembali ke Tanjungpinang. Lalu pada 10 Maret pasien merasakan gejala yang menyerupai Covid-19 seperti demam, batuk, dan sesak napas.

“Tanggal 12 Maret kondisi pasien mengalami peningkatan gejala yaitu demam, batuk, sakit tenggorokan, lemah, dan mual-mual. Kemudian dirujuk ke RSUP untuk diisolasi,” paparnya.

Tjetjep menambahkan, pada 14 Maret, dilakukan tes cairan tenggorokan (swab) dan hasilnya diumumkan positif pada Selasa (17/3).

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk (Dinkes Dalduk KB) Kota Tanjungpinang, Rustam, menambahkan, pekerjaan dan keseharian dari pasien tersebut adalah pembuat dan penjual tahu di pasar. “Namun, waktu berjualan tahu di pasar yang bersangkutan tidak dalam keadaan sakit. Setelah sakit pada 5 Maret tersebut yang bersangkutan tidak berjualan lagi,” kata Rustam.

Saat ditanya apakah akan dilakukan penyemprotan di tempat yang sempat didatangi oleh pasien saat merasa sakit? Rustam menjawab saat ini pihaknya akan melihat perkembangan terlebih dahulu. Namun untuk penyemprotan kapal sudah diagendakan. “Kita tahu juga jika terdapat pada benda mati, beberapa hari virus tersebut akan mati,” jelasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RSUP RAT, Elfiani Sandri, menyampaikan kondisi pasien tersebut saat ini masih stabil. Pasien diberikan pengobatan sesuai keluhan yang dialami. Elfiani juga menegaskan, mulai hari ini tidak ada lagi jam besuk untuk keluarga pasien lain di RSUP RAT.

Hanya ada keluarga penunggu dan itu untuk pasien lain. “Untuk pasien isolasi tidak ada namanya penunggu pasien,” tegasnya.

Kebijakan tidak ada jam besuk akan berlangsung hingga waktu yang tidak ditentukan, tergantung kondisi. “Tapi pelayanan lain tetap buka seperti biasa,” tambahnya.(cr2)

 

Update