Kamis, 18 April 2024

Corona Mewabah, PAD Batam Terpuruk

Berita Terkait

batampos.co.id – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam terpuruk di tengah pandemi Covid 19. Realisasi PAD 2020 hingga Maret hanya 15,64 persen atau Rp 231 miliar dari target Rp 1,449 triliun tahun ini.

”Kami perkirakan sampai akhir tahun PAD kita hanya terealisasi 38,87 persen,” ujar  Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Batam,
Raja Azmansyah, Jumat (4/4/2020).

Secara khusus ia menyebutkan, salah satu elemen PAD yakni pajak daerah hanya akan
terealisasi Rp 476 miliar dari target tahun ini Rp 1,2 triliun.

”Yang terealisasi sekarang (pajak daerah) kan sampai Maret Rp 190 miliar. Angka Rp 476 miliar merupakan akumulasi dengan capaian Maret,” terangnya.

Untuk pajak hotel, dari yang biasa Rp 13 miliar per bulan kini secara beruntun terus turun. Pada Januari capaiannya Rp 13 miliar, Februari Rp 11 miliar sementara Maret
hanya Rp 5 miliar.

”Merujuk data tapping box, ke depan paling tinggi hanya Rp 1,7 miliar per bulan,” kata dia.

Ilustrasi

Bukan tanpa alasan, banyak hotel mulai tutup sementara atau tidak menerima tamu untuk sementara waktu.

Ia mencontohkan hotel-hotel besar seperi Montigo hingga Aston yang tidak menerima tamu lagi terhitung sejak 23 Maret lalu.

”Jika begini kami perkirakan April, Mei, Juni bahkan realisasi bisa hanya 20 persen dari potensi bulan April Rp 1,7 miliar. Ini sudah laporkan ke wali kota,” kata dia.

Namun ia berharap, keadaan ini cukup sampai tiga bulan. Sehingga Juli sudah kembali menggeliat walau tidak signifikan.

”Hotel cukup sangat mengalami pukulan,” ujarnya.

Tidak jauh beda dengan pajak hotel, restoran juga mengalami walau disebut masih sedikit lebih baik.

”Perkiraan kami hanya tercapai 32 persen dari target kami, karena masih ada take away. Walau sekarang banyak tempat makan dan kopi tutup,” imbuhnya.

Sementara itu, pajak hiburan hanya akan tercapai 25 persen. Reklame 32 persen. Parkir 18 persen. Sedangkan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) akan tercapai 86 persen.

”PPJ ini yang mengalami penurunan drastis hasil konsultasi dengan PLN yakni dari sektor bisnis dan industri. Bisa drop 60 persen,” ujarnya.

“Karena hotel tutup tentu tidak akan menggunakan itu. Cuma dari sektor rumah tangga yang stay at home makanya sedikit tertutupi dan kebijakan presiden 450 kWh tak siginifikan di Batam, data pelanggan dengan daya seperti itu sekitar 900 pelanggan saja,” papar dia.

Ia mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya seperti melakukan pembebasan administrasi pajak.

Yang sudah mulai dilaksanakan yakni Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

”Kami sedang ajukan tentang pembebasan denda administrasi untuk pajak lainnya,” kata dia.(iza)

Update