batampos.co.id – Pandemi Covid-19 menyebabkan deflasi dari sisi kelompok transportasi pada Maret lalu. Memasuki April, inflasi diperkirakan akan meningkat karena permintaan pangan akan meningkat menjelang bulan Ramadan di pengujung April nanti.
”Kelompok transportasi pada Maret lalu mengalami deflasi sebesar minus 3,08 persen
(mtm). Dan andil terbesar dari tarif angkutan udara yang mengalami deflasi sebesar
minus 25,02 persen (mtm),” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Musni Hardi, Jumat (3/4/2020).
Penurunan tarif angkutan udara didorong oleh kebijakan pemerintah yang memberikan
subsidi diskon tiket angkutan udara hingga 50 persen sampai 31 Mei mendatang.
”Selain itu, dari sisi permintaan juga terjadi penurunan jumlah perjalanan jarak jauh terutama sejak terbitnya imbauan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Selain tarif angkutan udara, harga cabai merah dan bawang putih juga turun sebesar 6,19 persen dan 13,16 persen (mtm).
”Penurunan harga cabai merah sejalan dengan masuknya periode panen beberapa sentra produksi seperti Sumatera Utara dan Sumatera Barat sehingga pasokan cabai merah memadai,” jelasnya.
“Kalau bawang putih didorong oleh peningkatan pasokan dari impor,” katanya lagi.
Meski begitu, potensi inflasi di April juga patut diwaspadai. Ada beberapa faktor yang mendukungnya yakni kelancaran distribusi dan pasokan bahan pangan seiring dengan perkembangan penyebaran Covid-19.
Namun, BI akan mengupayakan agar level inflasi tetap terkendali sesuai dengan kisaran sasaran inflasi nasional 2020 yaitu 3 ± 1 persen (yoy).
”Cenderung meningkatnya permintaan bahan pangan masyarakat menjelang Ramadhan pada akhir April 2020. Kemudian peningkatan ekspektasi inflasi pedagang dan konsumen menjelang Ramadhan dan terakhir kenaikan harga emas perhiasan seiring tren kenaikan harga emas dunia,” pungkasnya.(leo)