Kamis, 25 April 2024

Peneliti Tiongkok Ungkap Penularan Covid-19 Bisa Lewat AC

Berita Terkait

batampos.co.id – Sebuah studi terhadap 10 kasus virus Korona dari tiga keluarga yang makan di restoran yang sama di Tiongkok selatan ditemukan bukti baru. Penelitian itu mengungkap potensi pendingin udara atau AC dalam transmisi atau penularan tetesan droplet di antara mereka.

“Aliran udara yang kuat dari AC bisa merambatkan tetesan atau droplet,” kata laporan penelitian, berdasarkan infeksi di kota Guangzhou pada akhir Januari seperti dilansir dari AsiaOne, Rabu (15/4).

Solusinya, restoran harus menambah ruang di antara meja dan meningkatkan ventilasi untuk mengurangi risiko infeksi sesuai laporan penelitian, yang dipimpin oleh Jianyun Lu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Guangzhou.

Penelitian ini terungkap dalam artikel yang dirilis lebih awal untuk Emerging Infectious Diseases edisi Juli. Jurnal itu juga diterbitkan oleh Centers for Disease Control and Prevention of Amerika Serikat.

Jika satu keluarga terinfeksi maka berakibat penyebaran pandemi. Pasien pertama dari 10 kasus yang diteliti di Guangzhou pada 23 Januari memang punya riwayat kembali dari Wuhan, tempat Coronavirus pertama kali dilaporkan pada Desember.

Pada saat itu, dia makan siang dengan tiga anggota keluarganya pada hari berikutnya di restoran tanpa jendela dengan AC di setiap lantai. Dua keluarga lain duduk di meja sebelah, dengan jarak antara satu meter dengan waktu makan sekitar satu jam.

Pasien pertama mengalami demam dan batuk pada hari itu dan pergi ke rumah sakit. Dalam dua minggu, empat anggota keluarga mereka, tiga anggota keluarga kedua, dan dua anggota keluarga ketiga sakit Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus Korona.

Setelah penyelidikan terperinci ditemukan bahwa satu-satunya sumber penularan yang diketahui pada keluarga kedua dan ketiga adalah pasien pertama di restoran itu. “Dari pemeriksaan kami terhadap rute potensial penularan, kami menyimpulkan bahwa penyebab paling mungkin dari wabah ini adalah penularan droplet,” kata laporan itu.

“Kami menyimpulkan bahwa dalam wabah ini, transmisi tetesan didorong oleh ventilasi AC. Faktor kunci untuk menularkan infeksi adalah arah aliran udara,” kata peneliti.

Lalu 73 pelanggan lain yang makan di lantai yang sama diidentifikasi memiliki kontak dekat dengan pasien pertama. Tetapi ditemukan tidak memiliki gejala Covid-19 selama 14 hari karantina. Hasil sampel swab tenggorokan mereka juga dites negatif. Tidak ada staf yang bekerja di restoran yang terinfeksi.

Mengapa mereka aman? Ada kemungkinan itu karena jarak mereka makan cukup jauh dengan pasien 1 dan lainnya.

“Aerosol cenderung mengikuti aliran udara, dan konsentrasi aerosol yang lebih rendah pada jarak yang lebih jauh mungkin tidak cukup untuk menyebabkan infeksi di bagian lain restoran,” katanya.

“Untuk mencegah penyebaran virus di restoran, kami sarankan untuk meningkatkan jarak antara meja dan meningkatkan ventilasi,” katanya.

Tim dari Guangzhou menyatakan bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan karena mereka tidak melakukan penelitian eksperimental yang mensimulasikan rute penularan melalui udara. Mereka juga tidak melakukan studi antibodi terhadap sampel swab yang hasilnya negatif.(jpc)

Update