Kamis, 25 April 2024

Pelni Tak Angkut Penumpang, Tapi…..

Berita Terkait

batampos.co.id – Meski tidak mengangkut penumpang PT Pelayaran Nasional (Pelni) tetap akan membawa logistik ke beberapa daerah.

Hal ini ditandai dengan beroperasinya KM Sinabung sebagai pengganti KM Kelud yang masih berlabuh di Belawan Medan.

Bagian Humas PT Pelni (Persero), Ahmad Sujadi, mengatakan, KM Sinabung akan membawa logistik ke daerah tujuan yang menjadi rute KM Kelud.

“Menyambut bulan suci Ramadan dan Lebaran mendatang, KM Sinanung akan memuat kebutuhan berupa logistik termasuk komoditas kebutuhan pokok ke sejumlah daerah,” katanya, Minggu (19/4/2020).

Menurutnya, Pelni tetap melayani logistik karena hampir 50 persen kapal penumpang juga memngangkut kebutuhan komoditas.

“Hal ini agar kebutuhan di sejumlah daerah tidak mengalami kelangkaan. Untuk itu, kapal
akan tetap angkut kebutuhan logistik ini,” jelasnya.

Ilustrasi Kapal Kelud. Foto: Dalil Harahap/batampos.co.id

Ia menjelaskan sejak pandemi Covid-19 beberapa daerah memang menutup pelabuhan untuk penumpang naik dan turun.

Namun untuk logistik masih dibuka karena berhubungan dengan kebutuhan orang banyak. Beroperasinya kapal KM Sinabung diharapkan bisa membawa logistik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan.

”Untuk penumpang masih belum dilayani. Sekarang kami fokus ke logistik dulu
termasuk Batam,” imbuhnya.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero), Yahya Kuncoro, menjelaskan, kapal-kapal Pelni masih diizinkan untuk melakukan kegiatan bongkar muat logistik.

Untuk itu, kapal akan mulai aktif kembali jelang bulan puasa. Saat ini KM Kelud masih
berlabuh di Belawan hingga 30 April mendatang.

Untuk itu, KM Sinabung akan mengambil alih rute sementara ini agar bisa membawa kebutuhan logistik di beberapa daerah termasuk Batam.

”Kapal penumpang PT Pelni (Perseo) memiliki ruang untuk mengangkut muatan kontainer baik itu dry ataupun reefer container, angkutan general cargo dan beberapa kapal bisa mengangkut kendaraan,” jelasnya.

“Potensi ini kami maksimalkan pengangkutan logistik kebutuhan barang di daerah,” terangnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Batam, Mardanis, mengatakan,
sebagai daerah yang bukan penghasil, Batam memang mengharapkan impor dari
daerah lain untul memenuhi kebutuhan komoditas.

Untuk itu, agar harga bisa terkendali pasokan dari daerah lain harus lancar. Ia menyebutkan selama ini kebutuhan komoditas didatangkan dari Pulau Jawa, Mataram, Medan hingga Jakarta.

”Memang kemarin ada kekhawatiran karena kapal tidak jalan. Namun sepertinya sudah diperbolehlan lagi,” paparnya.

“Sebab kalau tak ada nanti harga mahal karena barang langka. Biaya transportasi kapal lebih murah dari pada pesawat, sehingga berdampak juga ketika dipasarkan di sini,” jelasnya lagi.

Untuk harga komoditas sejauh ini masih cukup terjangkau. Meningkatnya permintaan memang berpengaruh terhadap harga.

Ia berharap tidak ada permainan harga di pasar. Sebab kondisi tengah pandemi, ekonomi masyarakat juga kurang stabil.

”Kalau stok cukup. Karena kami sudah tinjau langsung gudang distributor. Sekarang
bagaimana biar harga tidak melonjak. Masyarakat juga jangan panic buying,” imbau-
nya.(yui)

Update