Jumat, 18 Oktober 2024

PHK di Batam Terus Bertambah, Segini Jumlahnya Sekarang….

Berita Terkait

batampos.co.id – Saat ini ada 739 pekerja di Kota Batam yang telah terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat dampak mewabahnya virus corona (Covid-19).

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kota Batam, Rudi Syakyakirti, mengatakan, para pekerja yang di PHK tersebut tersebar di 16 perusahaan.

“Dari data yang masuk ke kami, pekerja yang di-PHK terus bertambah. Jika sebelumnya 598 orang, saat ini sudah 739 orang,” ujarnya, Jumat (24/4/2020).

Selain itu, kata dia, wabah virus corona juga berdampak terhadap 321 perusahaan di Batam.

Sepuluh perusahaan di antaranya memilih tutup sementara. Ia menjelaskan, pekerja lainnya yang terdampak Covid-19 saat ini masih di angka 15.005 orang.

Berkurang 94 orang dari pekan lalu. Pekan lalu total pekerja yang terdampak wabah virus
corona di Batam mencapai 15.099 orang.

“Bisa jadi 94 orang ini dipanggil kembali bekerja,” ujarnya.

Rudi menuturkan, dari 15.005 pekerja tersebut, sebagian besar mengalami pengurangan jam kerja. Jumlahnya mencapai 9.107 orang.

Ilustrasi. Pekerja di Kota Batam. Foto: Dokumentasi batampos.co.id

Dirumahkan 2.213 orang, cuti tanpa dibayar atau unpaid leaved 2.964 orang, dan PHK
739 orang.

“Data ini akan terus berubah-ubah setiap saat. Ada yang awalnya dirumahkan kemudian dipanggil lagi bekerja. Jumlahnya juga cukup banyak saat ini. Artinya kita terus update data yang masuk dari perusahaan,” jelasnya.

Ia menambahkan, sebagian besar perusahaan di Batam yang terdampak wabah virus corona ini bergerak di bidang pariwisata. Seperti perhotelan, restoran, travel, dan sebagainya.

“Sementara untuk perusahaan manufaktur belum terlalu berdampak. Kalau pun ada,
satu-satu yang sifatnya penunjang saja,” ujarnya.

Sementara itu, data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Batam menyebut, hingga saat ini sudah 33 hotel yang menyatakan berhenti beroperasi.

“Iya, data yang masuk sudah 33 hotel. Ada lima hotel bintang dua, 13 hotel bintang tiga, lima hotel bintang empat, satu bintang lima. Sisanya hotel-hotel kelas melati ke bawah,” kata ketua PHRI Batam, Muhammad Mansur, Selasa (21/4/2020) lalu.

Sebelumnya, pada awal April, jumlah hotel tutup di Batam hanya 17 hotel. Namun dalam
tempo tiga pekan saja, jumlah hotel yang berhenti beroperasi naik 50 persen.

Mansur menyebut, data tersebut bisa saja akan terus bertambah, selama masa pandemi masih berlangsung.

“Kemungkinan masih ada hotel yang sudah tutup, namun mereka belum melapor,” ucapnya.

Mansur menambahkan, hotel yang masih bertahan untuk tetap beroperasi terseok-seok. Sebab okupansinya rendah. Okupansi tertinggi paling hanya 20 persen dan itupun jarang terjadi.(rng/leo)

Update