Kamis, 25 April 2024

Halo Pertamina, Gas Melon Langka Lagi

Berita Terkait

batampos.co.id – Masyarakat Kota Batam kembali mengeluhkan sulit mendapatkan gas ukuran tiga kilogram di beberapa pangkalan.

Namun gas melon tersebut sangat mudah didapatkan di pedagangan eceran dengan harga jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

”Harga sebenarnya kan Rp 18 ribu per tabung. Ini ada yang 20 ribu sampai 25 per tabung,” ujar Kepala Disperindag Batam Gustian Riau, Rabu (29/4/2020).

Pihaknya bahkan telah turun ke lapangan untuk mengecek kebenaran dari keluhan masyarakat Kota Batam. Namun, kata Kadisperindag, kegiatan tersbeut tidak dilakukan bersama Pertamina.

”Kami ingi bersama Pertamina, bukan kami sendiri. Kami sudah sampaikan secara
lisan dengan Pertamina,” ujarnya.

Menurut dia, tindaklanjut di lapangan harus dilakukan, mengingat gas merupakan
komponen yang penting dalam kegiatan harian masyarakat.

Apalagi, kini ada imbauan beraktivitas di rumah atau membatasi kegiatan di luar rumah.

Seorang warga membeli gas LPG 3 kilogram pada kegatan operasi pasar yang diadakan Pertamina dan Disperindag di Sagulung. Berbeda dengan di Pasar TPID operasi pasar gas LPG 3 kilogram di Sagulung beberapa waktu lalu. Foto: Eja/batampos.co.id

”Gas ini sangat diperlukan masyarakat sekarang,” katanya.

Sebelumnya, Pasokan elpiji 3 kilogram kembali bermasalah di Batuaji. Sebagian warga kesulitan mendapatkan pasokan gas melon tersebut sebab pangkalan kehabisan stok sejak akhir pekan lalu.

Untuk mendapatkan stok gas, warga harus merogoh kocek lebih dalam karena hanya
tersedia di warung pengecer yang bukan merupakan pangkalan resmi.

Gas eceran itu dijual hingga Rp 22 Ribu per tabung. Inilah yang dialami sebagian warga di Kelurahan Tanjunguncang, Batuaji dan Marina, Tanjungriau, Sekupang selama tiga hari terakhir ini.

Pangkalan sudah kehabisan stok sejak Jumat (24/4) siang lalu. Mulai Sabtu (23/4/2020), warga yang belum mendapatkan pasokan gas mulai kebingungan.

Kelangkaan tidak terjadi pada satu pangkalan saja, namun hampir merata di semua pangkalan.

”Pangkalan resmi habis, tapi di kios banyak. Harganya bukan lagi Rp 18 ribu tapi Rp 22 ribu per tabung. Mungkin ada yang memanfaatkan kesempatan ini. Saat pemerintah fokus menangani Covid-19, ada yang bermain dengan gas ini,” ujar Andriani, warga Tanjunguncang, Selasa (28/4/2020).

Senada disampaikan Hamida, pemilik warung makan di Marina. Untuk mendapatkan pasokan gas, dia harus mencari sampai ke Sagulung dengan harga beli Rp 22 ribu per tabung.(iza/eja)

Update