Kamis, 25 April 2024

Juni Pengetatan Sosial Dilonggarkan, Ini Respon Apindo

Berita Terkait

batampos.co.id – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid, mengatakan, pelonggaran lockdown di Singapura dan Malaysia akan membawa dampak baik Batam.

Pasalnya, pekerja migran Indonesia yang dulunya tertahan tidak bisa kembali, sekarang bisa pulang.

Momen tersebut juga dapat dimanfaatkan Pemko Batam untuk menggandeng sektor perhotelan yang tengah lesu.

”Dengan mulai dilonggarkannya lockdown di Singapura dan  Malaysia tentunya pekerja migran Indonesia yang dulunya sempat tertahan dan ingin balik ke Indonesia, sekarang sudah bisa balik lewat jalur pelabuhan. Salah satunya lewat Batam,” kata Rafki, Minggu (17/5/2020).

Langkah selanjutnya yang harus dipikirkan pemerintah yakni bagaimana caranya melakukan karantina kepada para PMI ini yang akan pulang lewat Batam.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, saat memberikan penjelasan kepada masyarakat. Wali kota batam memimpin langsung patroli bersama tim Gugus Tugas untuk memastikan masyarakat tetap menerapkan sosial dan physical distancing. Foto: Istimewa untuk batampos.co.id

Jumlahnya kemungkinan akan banyak apalagi bertepatan dengan
Lebaran.

”Untuk membantu Pemko Batam menyediakan tempat karantina bagi para pekerja igran ataupun tenaga kerja asing yang baru datang dari luar negeri, para pengusaha hotel di Batam siap menyiapkan hotelnya sebagai tempat karantina dengan harga murah,” jelasnya.

Jadi dengan begitu pihak pemerintah dan pihak hotel yang saat ini tingkat huniannya sedang menurun drastis, akan sama sama terbantu.

Biaya menginap selama 14 hari karantina tersebut bisa dibebankan kepada para pekerja ataupun TKA.

Untuk teknis kerja samanya nanti, Apindo siap menjadi jembatan antara Pemko Batam dengan para pengusaha hotel di Batam. Pada prinsipnya para pengusaha hotel siap.

”Dalam kondisi pandemi seperti ini pengusaha dan pemerintah harus bahu membahu saling bantu agar bisa bertahan melewati cobaan ini,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indoensia (PHRI) Batam, Muhammad Mansyur, mengatakan dunia perhotelan di Batam terdampak pada perkembangan geopolitik di Singapura dan Malaysia.

”Hotel sangat terdampak. Jika Singapura dan Malaysia belum pulih, maka Batam akan terpengaruh. Jadi, sekarang bagaimana caranya pemerintah daerah bangkitkan gairah ekonomi di Batam,” jelasnya.

Di Batam, kabarnya ada hotel yang menawarkan paket menginap selama 14 hari. Contohnya Hotel Aston Batam.(leo)

Update