Jumat, 19 April 2024

Terbaru, Sudah 4.655 Orang di Kepri Masuk Kategori OTG  

Berita Terkait

batampos.co.id – Daftar Orang Tanpa Gejala (OTG) di Provinsi Kepri terus bertambah. Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan, pergerakan OTG di Kepri terjadi penambahan 105
orang.

“Secara kumulatif di Provinsi Kepri kasus OTG sebanyak 4.655 orang. Adapun dari jumlah tersebut 3.891 orang sudah selesai pemantauan. Sedangkan 764 masih dalam pemantauan,” ujar
Tjetjep, Minggu (17/5/2020) di Tanjungpinang.

Perkembangan terkini kondisi Covid-19, PDP terjadi penambahan lima kasus di Batam dan Tanjungpinang.

“Secara keseluruhan sudah tercatat 466 kasus PDP, 379 selesai pengawasan, dan 87 dalam proses pengawasan,” jelasnya.

Petugas medis RS Bhayangkara Polda Kepri mengambil darah salah seorang warga Batam untuk di tes menggunakan rapid test. Foto: Polda Kepri untuk batampos.co.id

Ia menguraikan, untuk ODP tercatat 4.152 orang. Sedangkan yang masih dalam proses pemantauan ada 778 orang.

Sementara yang sudah selesai dipantau 3.374 orang. Menurut Tjetjep, melihat dari data tersebut direkap Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kepri per 17 Mei 2020 tidak terjadi penambahan kasus positif di Kepri.

“Kasus positif di Batam trennya sudah mulai terputus,” ujarnya.

Namun, berdasarkan informasi yang diterima Batam Pos, Minggu (17/5/2020), ada penambahan 12 kasus positif baru dari klaster DD.

“Belum ada rilis dari Dinkes (Kota Batam, red),” ujar Humas  Gugas Covid-19 Kota Batam, Azril Apriansyah, saat dihubungi tadi malam.

Sementara, satu pasien dari klaster KM Kelud di Rumah Sakit Khusus Covid-19 di Galang, juga sudah dinyatakan sembuh.

Sehingga yang tersisa hanya kasus lokal. Di Batam ada 18 kasus, 14 dirawat di rumah sakit, empat lainnya dikarantina.

Kemudian di Tanjungpinang, masih tersisa empat kasus. Dua dirawat, dua dikarantina.

Sedangkan di Karimun tersisa satu kasus dirawat. Sementara jumlah reaktif Covid-19 hasil rapid test sebanyak 239 orang.

“Bagi masyarakat yang dinyatakan reaktif Covid-19 hendaknya kooperatif dan tidak menyulitkan petugas medis dalam melakukan penanganan. Jangan sampai ada yang melarikan diri,
sehingga petugas di lapangan harus terkuras energi melakukan pencarian,” imbaunya.(jpg/iza)

Update