Selasa, 19 Maret 2024

Kisah Anak Penjual Jalangkote Yang Jadi Korban Bully Delapan Pemuda

Berita Terkait

batampos.co.id – Kasus bullying perundungan kembali menimpa anak di bawah umur. Kali ini terjadi di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban yang berinisial RZ, 12, itu selain menjadi sasaran perundungan juga dianiaya pelaku. Parahnya pelaku berjumlah delapan orang.

Beruntung sehari berselang, para pelaku berhasil diringkus dan ditetapkan sebagai tersangka.

“Pelaku selain mem-bully, juga menganiaya korban,” ujar Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji sebagaiman dilaporkan Fajar (Jawa Pos Group), Senin (18/5).

AKBP Ibrahim Aji menyebut, pelaku utama bernama Firdaus, 26, dan tujuh orang lainnya tersangka yang ikut turut serta. Mereka disangkakan pasal 80 UU perlindungan anak dengan ancaman hukuman tiga tahun enam bulan.

“Pasal yang dikenakan yaitu terkait pasal perlindungan terhadap anak dengan ancaman hukuman tiga tahun enam bulan,” kata Ibrahim Aji.

Aksi bullying yang dilakukan Firdaus bersama tujuh orang rekannya terhadap RZ di Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (16/5). (Medsos via Fajar)

Dari pengakuan Firdaus kepada penyidik, perundungan itu bermula ketika dia dan rekan-rekannya mengajak RZ bercanda. Ketika itu RZ kebetulan yang berjualan jalangkote sedang melintas dari para pelaku. Lantas para pelaku mengajak bercanda. Saat itu RZ berjualan jalangkote dengan mengayuh sepeda.

Dari percandaan itu berujung pada bullying dan menganiaya korban. RZ sempat didorong hingga terjatuh dari sepeda. Begitu juga dengan dagangannya. Tindakan para pelaku sempat viral di media sosial dan menuai kecaman dari warganet.

Korban adalah seorang siswa SD 4 Tala, Kelurahan Talaka, Kecamatan Ma’rang. Berjualan jalangkote dilakukan demi membantu orang tua yang tinggal di Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep.

Musakkir, ayah korban, mengatakan bahwa anaknya di samping sekolah juga diminta berjualan jalangkote. Sebab penghasilan Musakkir, sebagai tukang bentor tidak mencukupi.

Atas kejadian yang menimpa anaknya itu, Musakkir berharap pelaku dapat diproses secara hukum yang berlaku. Dia tidak ingin lagi kasus serupa menimpa anak-anak di Tanah Air. “Sudah memaafkan, tapi proses di polisi harus tetap berjalan,” tuturnya.

Insiden bullying yang dialami RZ menuai simpati dari tokoh Sulsel. Di antaranya Ketua PGRI Irman “None” Yasin Limpo. Dia mengutuk perbuatan tersangka.

“Saya mengutuk sekeras-kerasnya tindakan bullying terhadap seorang penjual jalangkote ini. Kasihan sekali ini anak,” ujar Irman.

Sebagai bentuk simpatinya, Irman “None” Yasin Limpo memberi bantuan kepada RZ yakni berupa beasiswa. Bantuan None itu diterima langsung oleh Musakkir.(jpg)

Update