Jumat, 29 Maret 2024

Dana Haji akan Diinvestasikan dan Mendukung APBN

Berita Terkait

batampos.co.id – Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu menuturkan, pihaknya menyimpan uang USD 600 juta atau Rp 8,86 triliun untuk penyelenggaraan haji 2020. Hingga saat ini, lanjut dia, total dana haji yang dikelola BPKH mencapai Rp 135 triliun. Namun, lantaran haji 2020 batal, Anggito akan mengalihfungsikan dana tersebut untuk membantu Bank Indonesia (BI) dalam penguatan nilai tukar rupiah.

’’Sebagian besar diinvestasikan dalam surat berharga syariah negara (SBSN). Termasuk untuk mendukung APBN yang membutuhkan dana guna penanganan Covid-19,’’ kata Anggito dalam acara virtual Silaturahmi Dewan Gubernur BI dengan stakeholder eksternal.

Menurut dia, langkah tersebut merupakan bentuk kerja sama antarlembaga. Anggito mengaku BI turut membesarkan BPKH secara kelembagaan. ’’BI juga ikut mendesain biaya hidup jamaah umrah dan haji secara nontunai,’’ kata mantan kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan itu.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyambut baik inisiatif BPKH tersebut. Perry menyatakan, pihaknya hanya menjalankan tugas. Sebab, BI berjanji ikut mendorong pengembangan elektronifikasi biaya hidup jamaah haji dan umrah. Perry mengaku sudah membicarakan dengan asosiasi, perbankan, dan perusahaan jasa pembayaran dalam negeri.

’’Kami tentu juga berkoordinasi dengan pejabat moneter Arab Saudi sehingga ke depan bisa menggunakan QRIS (quick response code Indonesian standard),’’ ucapnya.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra siap mengikuti keputusan pemerintah. Irfan mengakui, pembatalan haji akan berdampak pada pemasukan perusahaan. Namun, dia sangat mengerti kondisi pandemi saat ini. Karena itu, pihaknya akan melakukan upaya-upaya mencari pemasukan melalui bisnis alternatif. ’’Haji itu berkontribusi 10 persen pada pendapatan Garuda di tahun-tahun sebelumnya. Tapi, dengan kondisi ini, ya kita cari pendapatan lain,’’ tambahnya.(jpg)

Update