batampos.co.id – Pulau Pahat merupakan kawasan konservasi penyu di Kabupaten Kepulauan Anambas, salah satu pulau yang tidak berpenghuni. Pulau ini juga dijadikan tempat penetasan penyu (tukik) semi alami yang dikelola oleh program community investaiment Premier Oil dengan kelompok masyarakat peduli penyu.
Firman selaku pengelola peduli penyu di Pulau Pahat, Kabupaten Kepulauan Anambas, mengungkapkan hal itu untuk melestarikan dan mencegah satwa langka itu dari ancaman kepunahan.
Dari hasil penangkaran atau konservasi yang dilakukan selanjutnya tukik itu dilepasliarkan ke habitatnya. “Tahun 2019 sebanyak 16 ribu lebih penyu (tukik) dilepasliarkan ke habitatnya dari hasil penangkaran atau konservasi,” kata Firman, Sabtu (13/6/2020).
Bagi traveler atau wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Pahat selain pemandangan yang indah dan hamparan pasir pantai yang putih mereka juga akan diberikan sosialisasi tentang satwa penyu, untuk menciptakan kepedulian dan perhatian terhadap satwa tersebut.
Untuk menuju Pulau Pahat memerlukan perjalanan sekitar satu jam dari Tarempa, ibukota Kabupaten Kepulauan Anambas, dengan menggunakan boat.(fai)
