Jumat, 29 Maret 2024

Ini Tujuan BP Batam Gunakan Tehnologi Modifikasi Cuaca di Langit Duriangkang

Berita Terkait

batampos.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berupa hujan buatan untuk mengisi cadangan air baku di Waduk Duriangkang.

Hujan buatan di Kota Batam dilaksanakan sejak 11 Juni 2020 hingga 11 Juli 2020 mendatang.

Koordinator Lapangan Tim TMC Batam, Sutrisno, mengatakan, hujan buatan dilakukan tim BPPT dengan menyemai garam di awan dengan bahan semai berbentuk flare hygroskopic ICE chrystal atau biasa dikenal dengan kembang api.

“Bahan semai berbentuk flare dipasang pada bagian sayap ataupun bawah pesawat. Partikel bahan semai masuk ke dalam awan jika flare terbakar,” katanya, Rabu (1/7/2020).

Ia menjelaskan, TMC di Kota Batam dilakukan pihaknya dengan menggunakan Pesawat Piper Cheyenne milik BPPT dengan Nomer Registrasi PK-TMC.

“Kami setiap pagi melakukan briefing di Posko Bandara Hang Nadim untuk melihat kondisi cuaca,” jelasnya.

Tim TMC Kota Batam berfoto dengan latar belakang pesawat Piper Cheyenne milik BPPT. Foto: BPPT untuk batampos.co.id

Briefing dilakukan untuk melakukan pemantauan awan di daerah target area yaitu di sekitar Dam Duriangkang.

“Kita memantaunya langsung dari posko dan juga data dari Radar. Jika pertumbuhan awan bagus, segera dilakukan penyemaian awan,” tuturnya.

Sistem penyemaian lanjutnya dilakukan di dasar awan dengan ketinggian penyemaian 1.000 sampai dengan 3.000 feet.

Ia mengatakan, metode penyemaian dengan flare ini dinilai lebih efektif daripada metode penyemaian dengan tabur garam dari belakang pesawat.

Metode flare lanjutnya, menggunakan garam yang dipercikkan melalui semacam suar yang dipasang pada pesawat.

Kemudian, flare dinyalakan di dalam atau di bawah dasar awan.

Flare lebih efektif karena dapat mengangkut lebih banyak garam,” paparnya.

Adapun, area operasi tim BPPT yakni diatas daerah tangkapan air (DTA) Waduk Duriangkang sebesar 75,18 kilometer.

Pihaknya menilai pekerjaan TMC di Kota Batam sangat sulit. Hal itu dikarenakan Kota Batam memiliki topografi berupa dataran rendah dengan variasi perbukitan di tengah hingga selatan pulau.

Selain itu Batam juga merupakan pulau kecil sehingga menjatuhkan dengan tepat hujan buatan di atas Batam merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi tim BPPT.(esa/adv)

Update