Kamis, 28 Maret 2024

Bandara Hang Nadim Beroperasi Pada Tahun 1984, Kini Menjadi Bandara Kelas Utama di Indonesia

Berita Terkait

batampos.co.id – Bandara Internasional Hang Nadim Batam menjadi salah satu aset utama yang dimiliki dan dikelola oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) dan Teknologi Informasi Komunikasi, Suwarso, mengatakan, Bandara Hang Nadim merupakan salah satu Bandara Kelas Utama di Indonesia dan berlokasi hanya 17 kilometer sebelah timur Pusat Kota Batam.

Perlu diketahui Bandara Hang Nadim mulai beroperasi pada hari Minggu 1 Januari 1984 yang ditandai untuk pertama kalinya melakukan perbaikan yaitu pembuatan landasan pacu (runway) sepanjang 4.025 meter.

Suwarso menjelaskan, landas pacu Bandara Hang Nadim merupakan yang terpanjang di Indonesia dan kedua di Asia Tenggara setelah Bandara Internasional Kuala Lumpur Kuala Lumpur, Malaysia

Bandara Hang Nadim diresmikan pada Selasa 1 Januari 1985 dan langsung melayani penerbangan domestik.

Dengan rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta; Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya; Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung; Bandar Udara Internasional Polonia, Medan; Bandar Udara Tabing, Padang; dan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.

Kemudian pada 1 Januari 1990, Bandara Hang Nadim resmi melayani penerbangan internasional dengan rute Bandara Internasional Senai, Johor Bahru, Malaysia dan Bandar Udara Internasional Changi di Singapura.

Maskapai penerbangan parkir di Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Foto: BP Batam untuk batampos.co.id

Lima tahun kemudian Bandara Hang Nadim dibuka untuk umum dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 1 Januari 1995.

Suwarso menjelaskan, Bandara Hang Nadim memiliki luas area sekitar 1.762 hektare.

Dengan luas gedung terminal penumpang 30.000 meter persegi, terminal kargo 1.685 meter persegi dan taman umum seluas 236,624 meter persegi.

“Landasan pacu sepanjang 4025×45 meter dengan kekuatan PCN 85,” katanya, Senin (6/7/2020).

Saat ini kata dia, bandara Hang Nadim memiliki garbarata 6 gate 10 aviobridge. Serta memiliki kapasitas apron dengan luas 690mx140m dan 225m x 49m.

“apron kita bisa digunakan untuk 8 pesawat berbadan lebar dan 5 Pesawat berukuran sedang atau; 16 Pesawat Narrow body dan 5 pesawat ukuran sedang,” jelasnya.

Fasilitas lainnya di Bandara Hang Nadim yaitu Air Traffic Control & Navigational Aids yang didukung oleh Radar Surveillance Tanjungpinang.

Mobil penanggulangan kecelakaan pesawat dan pemadaman kebakaran (PKP-PK) milik BP Batam Ziegler Z6. Foto: Messa Haris/batampos.co.id

“Untuk penanggulangan kecelakaan pesawat dan pemadaman kebakaran (PKP-PK) kita masuk dalam kategori sembilan,” jelasnya.

Hal itu dikarekakan saat ini Hang Nadim memiliki 3 unit Foam Tender Tipe I Kapasitas 12.500 Liter. Kemudian dua unit Foam Tender Tipe II Kapasitas 10.000 Liter, satu unit Foam Tender Tipe IV kapasitas 5.000 Liter dan 1 unit Rapid Intervention Vehicle (RIV).

“Kita juga memiliki dua unit Nurse Tender, 2 unit Ambulance, 1 unit Commando Car, serta, 1 unit Utility,” paparnya.

Kini kata dia, Bandara Hang Nadim melayani sekitar 10 maskapai dengan 18 rute penerbangan domestik dan satu penerbangan internasional.

Kata dia, saat ini, Bandara Hang Nadim telah memiliki cakupan pelayanan yang luas, baik kargo maupun penumpang dengan rata-rata per tahun melayani 5 juta penumpang.

“Pengembangan yang akan kita lakukan yaitu pembangunan taxiway dan apron pada runway 04, pembangunan terminal cargo, pembangunan jalan akses terminal cargo, revitalisasi jaringan listrik terminal 1 dan overlay landasan pacu,” jelasnya.(esa/adv)

Update