Jumat, 29 Maret 2024

Selain Covid-19 Singapura Juga Hadapi DBD Seperti di Indonesia

Berita Terkait

batampos.co.id – Sebagai negara tropis, negara-negara di Asia Tenggara tak bisa lepas dari wabah Demam Berdarah Dengue. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini membawa masalah ganda di tengah pandemi Covid-19. Selain Indonesia, negara di Asia Tenggara lainnya yang juga menghadapi wabah DBD adalah Singapura.

Singapura dihadapkan dengan wabah demam berdarah. Para pejabat kesehatan telah melaporkan ada 14 ribu kasus demam berdarah. Ada 200 kasus setiap hari sejak pertengahan Juni. Mereka percaya bahwa ini akan menjadi wabah DBD terburuk yang akan dihadapi negara ini. Bahkan lebih besar dari wabah terakhir pada 2013 dengan lebih dari 22.170 kasus.

Dilansir dari Science Times, Minggu (5/7), selama minggu terakhir Juni 1.468 kasus dilaporkan, total mingguan terbesar yang pernah dicatat. Sebanyak 16 orang telah meninggal. Sedangkan angka kematian akibat virus Korona di Singapura adalah sebanyak 26 kasus.

Kasus DBD di Singapura, diperkirakan akan meningkat karena musim kawin nyamuk terjadi antara Juni sampai Oktober. Seorang juru bicara dari Badan Lingkungan Nasional (NEA) mengatakan dengan lebih banyak orang yang tinggal di rumah, maka nyamuk Aedes bisa mengigit banyak darah pada siang hari. “Itu sebabnya kasus demam berdarah meningkat,” katanya.

Demam berdarah, penyakit tropis yang ditemukan di lebih dari 100 negara, disebarkan oleh nyamuk betina Aedes aegypti. Bahkan dengan vaksin dengue yang tersedia (tetapi hanya untuk usia 9 dan 16 tahun yang sudah terinfeksi), lebih dari 400 juta orang setiap tahun masih terinfeksi. Gejala Covid-19 dan DBD memang mirip. Masa inkubasinya juga 1-2 pekan. Penyakit ini juga menunjukkan gejala mirip flu seperti kelelahan, sesak napas, demam tinggi, dan mual.

Kadang-kadang, sebagian kecil dari mereka yang menderita demam berdarah bisa mendapatkan demam berdarah dengue yang parah. Mereka bisa mengalami perdarahan yang berlebihan dan dapat menyebabkan syok hingga. Tingkat kematian dengue adalah 1 persen sangat mirip dengan tingkat Coronavirus 1,5 persen.

Otoritas kesehatan Singapura telah melacak 334 kluster demam berdarah di dalam kota. Mereka percaya bahwa lonjakan disebabkan oleh genangan air dan saluran air. Masyarakat juga selalu diminta untuk menjaga kebersihan rumah dari sarang nyamuk.(jpg)

Update