Sabtu, 20 April 2024

Tingkatkan K3 di RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Universitas Ibnu Sina Batam Gelar Webinar

Berita Terkait

batampos.co.id – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibnu Sina Batam melaksanakan Webinar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan tema implementasi K3 di Rumah Sakit (RS) dan sektor layanan kesehatan.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes), Fitri Sari Dewi, M.KKK. mengungkapkan Webinar kesehatan ini merupakan webinar yang pertama diselenggarakan. Mulanya di direncanakan pada bulan maret, akan tetapi baru terlaksana pada saat ini.

Kata Fitri, penyelenggarakan seminar kesehatan selalu rutin diselenggarakan oleh FIKes yang sebelumnya adalah sekolah tinggi ilmu kesehatan ibnu sina yang merger menjadi bagian dari Universitas Ibnu Sina.

“Seminar kesehatan merupakan salah satu kurikulum program studi sehingga wajib untuk diikuti mahasiswa termasuk menjadi pelaksana panitia. Alhamdulillah penyelenggaraan webinar ini juga didukung oleh pengurus daerah Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI) Kepualauan Riau, dan semoga dapat bersinergi bersama fikes UIS untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dalam pengembangan bidang k3,” ucap Fitri.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas Ibnu Sina Batam Fitri Sari Dewi, M.KKK.

Untuk pemateri webinar langsung dijelaskan oleh Ketua Umum Perhimpunan ahli kesehatan kerja di Indonesia, Dr. Robiana Modjo, SKM, M.Kes dan Sekjen PAKKI Pusat Ali Syahrul C, SKM, MKKK yang dilaksanakan melalui applikasi Zoom Meeting.

“Materi yang disampaikan yaitu tentang implementasi K3 RS dan sektor pelayanan kesehatan yang mengaju pada regulasi Permenakes No 66 tahun 2016, untuk diterapkan dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit dan di fasilitas pelayanan kesehatan,” ujar Dr. Robiana Modjo, SKM, M.Kes pada Sabtu (11/7/2020) siang.

Lanjutnya, rumah sakit juga merupakan tempat kerja memiliki potensi bahaya dan risiko kerja sehingga perlu menerapkan sistem manajemen K3 dengan baik agar terhindar dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

“Oleh karena itu perlu dilakukannya pengendalian risiko. Khususnya terkait dengan pandemic covid-19, maka perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian covid-19 di rumah sakit dan di fasyankes demi keselamatan petugas medis dan upaya penyembuhan bagi penderita,” ungkapnya.

Ali Syahrul C, SKM, MKKK juga menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan K3 pada sektor pelayanan kesehatan di rumah sakit, khususnya kepada teman teman mahasiswa dan peserta yang umum.

“Diharapkan mereka lebih memahami program-program K3 di sektor layanan kesehatan. Ini harus fokus perhatian yang lebih intensif, karena potensi resiko bahayanya 1,5 kali lebih tinggi terkait bahaya biologi,” ujar Ali Syahrul.

Ia juga menyampaikan cara untuk menimalisir tentang resiko yang pernah terjadi pada layanan kesehatan ialah dengan harus paham tentang potensi bahaya ditempat kerjanya masing-masing.

“Seperti di laboratorium, potensi bahayanya itu apa?, misalkan di Radiologi, seperti di instalasi loundri, gizi, kamar operasi. Karena di setiap instalasi potensi bahayanya berbeda -beda. Kalau sudah tau potensi bahayanya maka mereka akan menilai resikonya sendiri,” ungkapnya.

Ia juga berpesan untuk masyarakat secara umum adalah bahwa keselamatan dan kesehatan kerja itu sebenarnya milik semua orang. Dalam artian, semua harus peduli terhadap keaelamatan dan kesehatan diri dan lingkungan.

“Dengan demikian, kita dapat menjamin dan melindungi diri sendiri serta orang lain. Kalau K3 ini diterapkan dengan baik dan benar dalam artian berbagai tingkatan steuktur organisasi maupun stakeholder secara benar, maka itu akan menghindari kita dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang bisa terjadi di RS,” imbaunya.

Ketua panitia mahasiswa, Diego, yang mengikuti Webinar sejak awal, mengungkapkan dari keseluruhan tips melindungi diri dalam bekerja yang telah dibeberkan oleh para Narasumber, hampir 80 persen telah di implementasikan dalam kegiatan sehari-hari baik di Rumah Sakit (RS) dan sektor layanan kesehatan lainnya.

“Secara keseluruhan telah kita lakukan, tapi dengan adanya Webinar ini bisa mengingatkan kembali dan menegaskan betapa pentingnya penerapkan K3 dalam bekerja,” ucapnya.

Diego pun mengungkap, pada kegiatan webinar tersebut berhasil diikuti boleh 286 peserta dari berbagai kalangan, antara lain peserta umum asal instansi seperti puskesmas Tanjung Pinang; Klinik Genta Medical Centre; puskesmas Naga Kesiangan; UPTD Puskesmas Setia Janji, puskesmas Harapan Raya; Upt Puskesmas Moyo Hilir; Puskesmas Kalibaru Kulon; RSUD Embung Fatimah; RS Hj.Bunda Halimah Batam; RSUD Kebayoran Baru, RSUD Raja Ajmad Tabib; RSU Sylvani; RS.Harapan Bunda Batam; Balai Keselamatan Kerja Prov. Jateng; UPTD. Puskesmas Abiansemal III;

Kemudian Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun; Dinas Kesehatan Provinsi Riau; Universitas Sari Mutiara Indonesia; Poltekkes Kemenkes Tanjung Pinang; Disnakertrans Prov. Kepri; Disnakertrans Kepri; BTKLPP Kelas I Batam; Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov Sumbar; RS. H.L. Manambai Abdulkadir NTB serta Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam.

Juga terdapat 16 peserta mahaiswa luar fikes, antara lain Universitas Diponegoro; STIKes Awal Bros Batam; Institut Kesehatan Mitra Bunda Batam; Universitas kader bangsa palembang; Universitas Maritim Raja Ali Haji lalu Magister Hukum Universitas Internasioanal Batam (UIB)

“Untuk Peserta manajemen/mahasiswa fikes dari Universitas Ibnu Sina berjumlah 228 orang. Syukurlah seluruh kegiatan bisa berjalan dengan baik dan semoga bisa menambahkan pengetahuan seluruh peserta yang mengikutinya,” tutupnya.(*/adv)

Update