Jumat, 29 Maret 2024

Kemendikbud Buka Seleksi Calon Guru Penggerak, Ini Jadwalnya

Berita Terkait

batampos.co.id – Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud resmi membuka pendaftaran seleksi bagi calon Guru Penggerak. Pendaftaran dimulai dari Senin 13 Juli sampai dengan Rabu 22 Juli 2020.

Dirjen Guru dan Tenaga Pendidikan Kemendikbud Iwan Syahril mengatakan, sebelumnya Mendikbud Nadiem Anwar Makarim meluncurkan program Guru Penggerak pada Jumat (3/7). Program tersebut adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar.

Melalui kebijakan Merdeka Belajar, program Guru Penggerak dirancang agar dapat mencetak sebanyak mungkin agen-agen transformasi dalam ekosistem pendidikan. Para Guru Penggerak ke depannya dipersiapkan agar mampu mencetak murid-murid berkompetensi global dan berkarakter Pancasila.

Mereka dapat mendorong transformasi pendidikan Indonesia, mendorong peningkatan kepemimpinan murid, menjadi pelatih (coach) atau mentor bagi guru lain untuk pembelajaran yang berpusat pada murid, dan mengembangkan diri secara aktif.

“Filosofinya semua harus bergerak dan maju bersama-sama, menumbuhkan empati sosial untuk menggerakkan yang lainnya. Bergotong royong, tidak hanya maju sendirian atau hanya sebagian,” kata Iwan Syahril kegiatan Bincang Sore Kemendikbud secara virtual di Jakarta, pada Senin (13/7).

Program Guru Penggerak berfokus pada pedagogi, serta berpusat pada murid dan pengembangan holistik. Pada angkatan pertama, seleksi calon Guru Penggerak dibuka untuk guru-guru jenjang TK, SD, SMP, dan SMA. Pendaftaran bagi guru SLB dibuka untuk angkatan selanjutnya.

Sementara, untuk pendaftaran calon Guru Penggerak bagi guru SMK nantinya akan dikelola Direktorat Jenderal (Ditjen) Vokasi Kemendikbud.

Iwan mengajak para guru untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. “Siapa pun yang ingin pendidikan kita maju, mari mendaftar dan jadi bagian dari Guru Penggerak untuk perubahan,” tegasnya.

Adapun tahap pertama seleksi calon Guru Penggerak berlangsung (23-30 Juli 2020). Tahapan tersebut meliputi seleksi administrasi, biodata, tes bakat skolastik, dan esai.

Bagi yang lolos seleksi tahap satu selanjutnya mengikuti, tahap kedua yang berlangsung pada 31 Agustus – 16 September 2020. Seleksi tahap kedua meliputi simulasi mengajar dan wawancara. Hasil seleksi calon Guru Penggerak angkatan pertama diumumkan pada 19 September 2020.

Guru-guru yang lolos seleksi akan mengikuti program pendidikan yang meliputi pelatihan kepemimpinan instruksional melalui on-the-job coaching, serta pendekatan formatif berbasis pengembangan dan kolaborasi. “Selama pelaksanaan program, guru akan dibimbing oleh instruktur, fasilitator, dan pendamping profesional,” sebut Iwan.

Bincang Sore Kemendikbud itu turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Jawa tengah Jumeri dan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Malang Zubaidah. Keduanya menyampaikan dukungan pemerintah daerah terhadap program Guru Penggerak.

Jumeri menuturkan, guru penggerak tidak cukup hanya pintar untuk dirinya sendiri. Mereka harus bisa membangkitkan semangat lingkungannya untuk maju bersama.

“Kami membutuhkan guru-guru terbaik untuk bisa menggerakkan pendidikan,” kata Jumeri. Saat ini di Jawa Tengah terdapat 2.496 guru berprestasi dan guru berinovasi. “Semua, insya Allah, kami persiapkan untuk mengkuti program Guru Penggerak,” imbuh Jumeri.

Kadisdik Kota Malang Zubaidah mengatakan, tugas guru adalah tugas yang mulia. Bukan hanya menyampaikan materi agar anak menjadi tahu saja, tetapi sesuai dengan visi misi Guru Penggerak. Inilah yang ditunggu orang tua. Nantinya peserta didik betul-betul menjadi pemimpin generasi penerus yang handal,” ujar Zubaidah.

Pada kesempatan yang sama, Sekjen Perguruan Taman Siswa Ki Saur Panjaitan VIII mengungkapkan pentingnya memaknai program Guru Penggerak sebagai kepentingan bersama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Mencerdaskan kehidupan bangsa berarti mencerdaskan siswa. Perlu pendidikan guru yang berkualitas seperti program Guru Penggerak yang berfokus pada siswa,” ungkap Ki Saur Panjaitan.

Adapun alokasi peserta program angkatan pertama, yaitu sebanyak 2.800 calon Guru Penggerak. Mereka menyasar 56 kabupaten/kota sasaran yang mewakili enam wilayah di Indonesia. Yaitu, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Papua, dan Maluku.

Program Guru Penggerak sebagai program pendidikan kepemimpinan, memang dirancang agar dapat menyiapkan para Guru Penggerak menjadi pimpinan di masing-masing sekolah. Salah satu faktor penentu pemilihan kabupaten/kota daerah sasaran angkatan pertama adalah angka kepala sekolah yang akan pensiun pada periode 2020-2024.

Pendaftaran bagi para guru dari kabupaten/kota atau provinsi lain akan dibuka pada angkatan-angkatan selanjutnya sesuai dengan alokasi peserta dan pemetaan wilayah sasaran program Guru Penggerak.(jpg)

Update