Jumat, 29 Maret 2024

Amerika dan Tiongkok Tegang, Rupiah Dapat Angin Segar

Berita Terkait

batampos.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menguat dengan mencari celah dari pelemahan dolar AS terhadap mata uang emerging markets dan mata uang utama dunia. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI), Senin (27/7), saat ini posisi Rupiah berada di level 14.614.

“USD terlihat melemah terhadap mata uang emerging markets dan mata uang utama dunia pagi ini, kata Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Atiston Tjandra dalam pesan singkatnya.

Ariston menjelaskan, pelemahan dolar AS terjadi karena pelaku pasar khawatir dengan pemulihan ekonomi di AS yang bisa terhambat karena terus meningginya kasus Covid-19 di sana. Kecemasan diperparah dengan adanya konflik antara AS-Tiongkok yang bisa merembet ke urusan dagang kedua negara.

Seperti diketahui, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo kembali membidik Tiongkok pada pekan lalu dengan mengatakan Washington dan sekutunya harus menggunakan cara yang lebih kreatif dan tegas guna menekan Partai Komunis Tiongkok untuk mengubah sikapnya. Gedung Putih dan anggota senat dari Partai Republik mencapai kesepakatan prinsip tentang RUU bantuan virus Covid-19 berikutnya, kata pejabat Gedung Putih kemarin.

“Potensi dikeluarkannya kebijakan stimulus baru pemerintah AS senilai USD 1 triliun juga membantu pelemahan USD,” imbuh Ariston. Dia memperkirakan, pergerakan Rupiah hari ini berpotensi menguat di kisaran 14.500-14.700.(jpg)

Update