Jumat, 19 April 2024

Skema dan Air Baku yang Dihasilkan Dari IPAL

Berita Terkait

Infografis aliibenk/batampos.co.id

Kebutuhan air baku di Pulau Batam Provinsi Kepulauan Riau sangat tergantung dengan air hujan.

Namun dikarenakan curah hujan sudah mulai menurun, Badan Pengusahaan (BP) Batam membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berpusat di Bengkong Sadai bersama perusahaan asal Korea Selatan, Hansol.

Manajer Pengelolaan Lingkungan Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Iyus Rusmana, mengatakan, awalnya limbah domestik yang ditampung di IPAL akan langsung dibuang ke laut meski sudah memenuhi baku mutu lingkungan.

Namun, kata dia, itu urung dilakukan dikarenakan limbah domestik tersebut dapat digunakan kembali untuk memenuhi kebutuhan air baku.

“Jadi, nanti limbah domestik yang telah diolah di IPAL dan memenuhi standar baku mutu lingkungan akan dikembalikan ke Waduk Duriangkang,” jelasnya, Selasa (28/7/2020).

Penyaluran, kata dia, akan dilakukan melalui pipa sepanjang 9 kilometer dari IPAL di Bengkong hingga ke Waduk Duriangkang.

Selain mendapatkan sumber air baku baru, dengan adanya IPAL, akan menghasilkan pupuk kompos yang dapat digunakan untuk menghijaukan Kota Batam.

“Jumlahnya bisa 18 m3 per hari,” jelasnya.(esa/adv)

Update